JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengecam, serangan Junta Militer Myanmar saat pelaksanaan konser di Kachin, Myanmar.
Pernyataan ini dia sampaikan dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Adapun pertemuan membahas isu Myanmar secara khusus, utamanya terkait dengan pelaksanaan Five-Point Consensus (5PC).
"Serangan yang dilakukan oleh Junta Militer Myanmar pada saat pelaksanaan konser musik di Kachin harus dikecam dan tidak dapat diterima," kata Retno Marsudi dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: Junta Militer Myanmar Jatuhkan Bom di Konser Musik, ASEAN Khawatir Eskalasi Kekerasan
Retno mengungkapkan, Indonesia memiliki perhatian terhadap isu peningkatan kekerasan di Myanmar yang telah memakan banyak korban masyarakat sipil.
Bahkan di dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan data-data mengenai meningkatnya tindak kekerasan yang terjadi sejak terjadinya kudeta sampai saat ini.
Menurut dia sesuai konsensus lima poin, tindakan kekerasan harus dihentikan.
"Keprihatinan masih terus (atas) berlangsungnya tindakan kekerasan yang memakan korban sipil disampaikan juga oleh para Menlu lain. Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati kepada para korban dan keluarganya," beber Retno.
Baca juga: Bantahan Junta Myanmar soal Bom Dijatuhkan ke Konser Musik
Masih banyaknya kekerasan juga menandai tidak adanya kemajuan signifikan dari pelaksanaan Five-Point Consensus (5PC).
5PC adalah keputusan para pemimpin ASEAN, yang merupakan hasil dari pertemuan khusus di mana Jenderal Min Aung Hlaing juga hadir dan ditujukan untuk membantu Myanmar mengatasi krisis politiknya.
Retno menyampaikan, para Menlu ASEAN juga kecewa dengan mandeknya implementasi 5PC. Bahkan, beberapa negara menyampaikan rasa frustrasinya terhadap tidak adanya kemajuan ini.
Bahkan situasi memburuk, alih-alih mengalami kemajuan.
"Bahasa yang dipakai oleh Chair adalah deteriorating and worsening. Dan ini merupakan refleksi dari apa yang disampaikan oleh para Menlu ASEAN," ungkap Retno.
Baca juga: Junta Myanmar Jatuhkan Bom di Konser Musik, 80 Orang Tewas, Termasuk Penyanyi
Lebih lanjut Retno menyebut, tanpa penghentian kekerasan, tidak akan tercipta conducive condition untuk penyelesaian krisis politik.
Oleh karena itu, pihaknya menekankan agar segera dilakukan engagement dengan seluruh stakeholders terkait seperti yang dimandatkan oleh 5PC. Engagement dengan seluruh pihak secara jelas ada di dalam 5PC.