Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Peta Politik Belum Pasti, Bisa Jadi Ada Koalisi yang Tertukar

Kompas.com - 10/11/2022, 09:45 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menganggap bahwa peta koalisi yang sejauh ini terbentuk, belum tentu akan bertahan hingga Pemilu 2024.

Sejauh ini, kubu-kubu politik yang tampak adalah koalisi antara PAN-PPP-Golkar dan PKB-Gerindra.

Partai Nasdem-PKS-Demokrat juga disebut-sebut akan berkoalisi, sedangkan PDI-P sejauh ini belum membutuhkan rekan koalisi karena dapat mengusung calon presidennya sendiri.

Baca juga: Siap Tampung Ganjar untuk Duet dengan Anies, Nasdem: Why Not The Best?

Hanta menilai, tak tertutup kemungkinan bahwa kubu-kubu ini justru akan mencair dan membentuk poros koalisi baru.

"Misalnya ternyata BU Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri), PDI-P, mengusung nama sendiri, bukan Ganjar (Gubernur . Ganjar keluar di nama lain, itu bisa itu," ujar Hanta dalam acara Gaspol! Kompas.com, yang disiarkan via YouTube pada Rabu (9/11/2022).

Ia menilai, bisa saja PDI-P berkoalisi dengan Nasdem, bahkan Anies Baswedan bertandem dengan Puan Maharani sebagai capres-cawapres, meski kemungkinan untuk itu relatif kecil.

Menurutnya, terdapat partai-partai politik yang berpeluang kecewa karena ditinggal rekan koalisi. Dalam hitungan Hanta, PKB yang sejauh ini dirangkul Gerindra, bisa saja menjadi partai politik yang kecewa itu. Begitu pun dengan Golkar.

Baca juga: Jokowi Tak Akan Datang ke Acara HUT Nasdem, padahal Datang ke Ultah Perindo dan Golkar

Kekecewaan partai politik ini bisa menjadi faktor penentu berbaliknya arah politik.

"Golkar ini kan punya rekam jejak juga kecerdikan politik dan jam terbangnya tinggi. Sekarang Pak Jokowi masih berkuasa, masih 1 tahun 11 bulan, kalau sudah di ujung kekuasana, semakin tidak sekuat sekarang, bisa jadi nanti diam-diam Golkar merapat ke Nasdem. Itu bisa maju sendiri," jelas Hanta.

Ia memprediksi, belum pasti Nasdem bakal berkoalisi dengan PKS dan Demokrat sebagaimana yang dikenakan yang saat ini.

Baca juga: Politisi Nasdem: Sebelum Era Anies Banjir Rendam Halaman Istana, Sekarang Terkendali

Belum tentu pula Nasdem akan menutup pintu hingga 2024 untuk berkoalisi dengan partai pemerintah.

Terlalu pagi untuk menyimpulkan, kata dia, bahwa ketiga partai bakal bersatu.

"Mungkin saja, kalau ada (rekan koalisi) yang terlepas. Yang terlepas itu tidak hanya kita bicara PKS dan Demokrat gagal (berkoalisi) bersama Nasdem, tapi kalau di sini gagal, di sana juga gagal, dia kan bisa jadi koalisi yang tertukar," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com