Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung soal Mahar Politik, Nasdem Sebut Parpol Jadi Institusi yang Paling Tak Dipercaya Rakyat

Kompas.com - 09/11/2022, 20:01 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menyebut partai politik (parpol) menjadi salah satu institusi yang paling tidak dipercaya rakyat.

Terkait hal tersebut, Ahmad Ali mengatakan bahwa parpol yang sedang sakit, bukan rakyat yang sakit karena menilai seperti itu.

Hal tersebut disampaikannya saat membuka rangkaian acara Hari Ulang Tahun Nasdem yang akan jatuh pada 11 November 2022.

"Salah satu institusi yang paling tidak dipercaya oleh rakyat hari ini adalah institusi partai politik. Kenapa? Apakah kemudian rakyat sedang sakit? Tidak. Yang sedang sakit adalah partai politik," kata Ahmad Ali di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Nasdem Berharap Deklarasi Koalisi dengan Demokrat-PKS Jadi Kado Ulang Tahun, tapi Batal

Ali menjelaskan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh lantas membuat sebuah gagasan dan pemikiran untuk mengembalikan kepercayaan rakyat.

Gagasan yang dimaksud adalah politik tanpa mahar.

"Politik tanpa mahar hari ini adalah politik yang sejatinya harus diterapkan oleh partai politik. Ketika ini dikemukakan oleh partai Nasdem, banyak orang yang bertanya, 'apa itu benar?'," ujarnya.

"Tapi, Nasdem tidak perlu menjawab itu. Tapi melakukan kerja-kerja politik secara konsisten. Dan pada akhirnya, ada parpol juga yang ikut-ikutan membuat tagline politik tanpa mahar," kata Ahmad Ali lagi.

Hanya saja, menurutnya, partai politik yang ikut-ikutan menggunakan jargon tanpa mahar politik itu pada praktiknya masih tetap saja menerapkan politik mahar.

Baca juga: Jokowi Tak Akan Datang ke Acara HUT Nasdem, padahal Datang ke Ultah Perindo dan Golkar

Namun, Ahmad Ali ogah membocorkan partai politik yang dimaksudkannya.

Ia kemudian melanjutkan bahwa Surya Paloh ingin menguatkan demokrasi di Indonesia.

"Kita ingin menguatkan demokrasi. Kita ingin menjalankan demokrasi yang tidak sekadar cerita. Karena salah satu syarat untuk kuatnya demokrasi adalah kembalinya kepercayaan rakyat terhadap partai politik," katanya.

Selanjutnya, Ahmad Ali menyinggung jargon parpol yang berkoalisi tanpa syarat. Menurutnya, selama ini jargon itu hanya dianggap omong kosong.

Akan tetapi, dengan konsistensi Surya Paloh, maka koalisi tanpa syarat itu bisa terus dilakukan Nasdem.

"Dengan dua pilpres yang kita lewati, dan kita akan segera melewati pilpres yang ketiga, dengan konsistensi yang kita lakukan ini, insya Allah masyarakat akan semakin percaya terhadap partai politik," ujarnya.

Baca juga: Nasdem Yakin Jokowi Juga Dukung Anies Jadi Presiden 2024, Bukan Cuma Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com