"Itu yang harus saya sampaikan dan akan dibuktikan di persidangan," ucap Sambo.
Sambo mengaku telah berbuat salah. Dia juga mengatakan akan bertanggung jawab secara hukum.
"Saya juga sudah minta ampun kepada Tuhan," kata mantan jenderal bintang dua Polri itu.
Sementara, Ibunda Yosua, Rosti Simanjuntak, tak mampu membendung luapan emosinya kepada Putri dan Sambo. Dengan suara tinggi, Rosti menyebut pasangan suami istri itu begitu tega menghabisi nyawa anaknya.
"Sudah terbunuh anakku, Ibu. Sudah tercapai keinginan kalian? Sudah puaskah dengan perbuatan kalian kepada anakku yang sudah merampas nyawaa anakku dengan sadisnya dengan komplotanmu itu?" kata Rosti sambil menatap tajam Putri.
Rosti menyebut Putri sebagai sosok yang kejam. Padahal, sebagai seorang ibu, seharusnya istri Sambo itu memberikan contoh yang baik untuk putra-putrinya.
Baca juga: Minta Maaf ke Orangtua Brigadir J, Ferdy Sambo: Saya Salah dan Akan Tanggung Jawab
Namun, kata Rosti, Putri justru membiarkan, bahkan ikut merencanakan pembunuhan Yosua dan kini melempar fitnah ke putranya.
"Ibu diberi Tuhan hati nurani, tapi hati nurani Ibu sudah sia-sia, sudah mati!" ujar Rosti.
Dengan begitu emosional, Rosti juga mengungkapkan bahwa hatinya hancur karena nyawa putranya dihabisi oleh atasannya sendiri.
Di mata keluarga, kata Rosti, Yosua adalah sosok yang bertanggung jawab dan menjadi panutan.
Sementara, Sambo memperlakukan Yosua dengan sangat kejam. Padahal, lanjut Rosti, Yosua setia dan bertanggung jawan dalam menjalankan tugas sebagai bawahan Sambo.
Rosti menyebut, seandainya Yosua berbuat salah, Sambo seharusnya bisa menegur atau memberikan sanksi sewajarnya. Namun, yang terjadi justru pembunuhan sadis.
"Dengan sadisnya, dengan mata terbuka, anak saya Bapak habisi, nyawanya Bapak rampas," ucap Rosti.
"Bapak Ferdy Sambo, hancur hatiku, Bapak...!" jerit Rosti lagi.
Sambil menyeka air matanya, Rosti meminta Sambo sadar dan segera memohon ampun kepada Tuhan.