Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Brigadir J Ungkap Ada Polisi Cegah Dokter Forensik Jelaskan Hasil Otopsi ke Keluarga

Kompas.com - 28/10/2022, 16:54 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adik kandung Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Mahareza Rizky Hutabarat mengungkapkan bahwa ada seorang anggota kepolisian yang menghentikan dokter forensik menjelaskan hasil otopsi terhadap jenazah kakaknya.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 9 Juli 2022 dini hari di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Jakarta Timur setelah Brigadir J tewas pada 8 Juli 2022 sore akibat luka tembak.

Adapun Reza datang ke RS Polri setelah mendapatkan informasi kematian kakaknya dari mantan Karo Provost Brigjen Benny Ali di Propam Mabes Polri pada malam hari setelah Brigadir J tewas.

“Itu pas sampai di (RS Polri) Kramatjati kurang lebih hampir tengah malam, sampai sana cuma nunggu saja,” ucap Reza dalam program ROSI KompasTV, Kamis (27/10/2022) malam.

“Nunggu sampai sekitaran itu 03.20 dokter forensik keluar dari ruang otopsi 2 orang cewek,” ucap dia.

Baca juga: Profil AKBP Ari Cahya Nugraha, Anak Buah Ferdy Sambo yang Bantah Terlibat Utak-atik CCTV Kasus Brigadir J

Reza mengatakan, ketika keluar dari ruang otopsi, kedua dokter itu sempat berbincang-bincang dengan anggota polisi dari Propam Polri.

Namun, selang beberapa saat, dokter itu kemudian menemui Reza sebagai perwakilan dari keluarga.

Kemudian, kata dia, dokter menjelaskan bahwa otopsi terhadap brigadir J baru saja selesai. Saat itu, jenazah Yosua tengah dibersihkan.

“Ini otopsinya baru selesai 20 menit yang lalu dan sekarang lagi dilakukan pembersihan terhadap luka-luka karena ada beberapa luka bekas tembakan,” ucap reza menirukan perkataan dokter.

Kemudian, ketika dokter akan menjelaskan lebih lanjut hasil otopsi terhadap Brigadir J, salah satu anggota polisi yang ditugaskan mengawal jenazah Brigadir J lantas menghentikan penjelasan dokter tersebut.

Menurut Reza, personel kepolisian itu lantas menarik kedua dokter tersebut kemudian berbincang.

“Ketika dokter itu sampai di omongan seperti itu, ada anggota yang menghentikannya, saya lupa namanya, ‘Cukup dok’, langsung ditarik, mereka ngobrol,” kata Reza.

Baca juga: AKBP Arif Mengaku Terancam oleh Ferdy Sambo, Tak Berniat Tutupi Kasus Brigadir J

Brigadir J diduga tewas akibat pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Maruf.

Namun, sebelum dugaan ini terungkap, Sambo merekayasa bahwa Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Richard Eliezer. Peristiwa itu terjadi di rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com