Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Omicron Subvarian XBB, Ketahui Kasus di Indonesia dan Imbauan Pemerintah

Kompas.com - 24/10/2022, 13:39 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia belum terbebas dari pandemi virus corona. Kabar teranyar, subvarian baru Covid-19 bernama Omicron XBB sudah masuk ke tanah air.

XBB merupakan subvarian Omicron baru, strain BA.2.10. Turunan varian ini pertama kali muncul di India pada Agustus 2022.

Omicron subvarian XBB sudah terdeteksi di sejumlah negara seperti Singapura, Australia, Bangladesh, Denmark, India, dan Jepang.

Menurut pengamatan negara-negara yang terpapar, tingkat penularan subvarian XBB sama seperti varian corona saat ini dan tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Baca juga: Menkes Sebut Subvarian Baru Omicron XBB Covid-19 Sudah Masuk Indonesia

Namun, Kementerian Kesehatan (Ministry of Health/MOH) Singapura menyebutkan, subvarian ini memungkinkan terjadinya peningkatan infeksi ulang. Sebab, sekitar 17 persen dari total kasus Covid-19 pada bulan lalu merupakan kasus infeksi ulang.

Adapun menurut Kementerian Kesehatan Singapura, pasien yang terpapar subvarian XBB menunjukkan gejala ringan seperti sakit tenggorokan atau demam ringan.

Berikut hal-hal yang harus diketahui soal Omicron subvarian XBB.

Masuk Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi bahwa Omicron subvarian XBB sudah merebak di Indonesia pada Jumat (21/10/2022).

Budi mengatakan, saat ini Indonesia terus mengamati perkembangan penularan varian baru Covid-19 itu.

"Varian ini juga sudah masuk ke Indonesia, kita amati terus," kata Budi dalam acara webinar, Jumat (21/10/2022).

Menurut Budi, subvarian ini menyebabkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara. Di Singapura, kasus per hari naik di angka 6.000 akibat subvarian ini.

Sementara, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, sebanyak 24 negara sudah melaporkan temuan Omicron varian XBB, termasuk Indonesia.

Kasus pertama XBB di tanah air merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober” jelas Syahril dalam siaran pers, Sabtu (22/10/2022).

Merespons temuan ini, Kemenkes melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif Covid-19 varian XBB.

Baca juga: Subvarian Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes: Segera Lakukan Booster

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com