JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia belum terbebas dari pandemi virus corona. Kabar teranyar, subvarian baru Covid-19 bernama Omicron XBB sudah masuk ke tanah air.
XBB merupakan subvarian Omicron baru, strain BA.2.10. Turunan varian ini pertama kali muncul di India pada Agustus 2022.
Omicron subvarian XBB sudah terdeteksi di sejumlah negara seperti Singapura, Australia, Bangladesh, Denmark, India, dan Jepang.
Menurut pengamatan negara-negara yang terpapar, tingkat penularan subvarian XBB sama seperti varian corona saat ini dan tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Baca juga: Menkes Sebut Subvarian Baru Omicron XBB Covid-19 Sudah Masuk Indonesia
Namun, Kementerian Kesehatan (Ministry of Health/MOH) Singapura menyebutkan, subvarian ini memungkinkan terjadinya peningkatan infeksi ulang. Sebab, sekitar 17 persen dari total kasus Covid-19 pada bulan lalu merupakan kasus infeksi ulang.
Adapun menurut Kementerian Kesehatan Singapura, pasien yang terpapar subvarian XBB menunjukkan gejala ringan seperti sakit tenggorokan atau demam ringan.
Berikut hal-hal yang harus diketahui soal Omicron subvarian XBB.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi bahwa Omicron subvarian XBB sudah merebak di Indonesia pada Jumat (21/10/2022).
Budi mengatakan, saat ini Indonesia terus mengamati perkembangan penularan varian baru Covid-19 itu.
"Varian ini juga sudah masuk ke Indonesia, kita amati terus," kata Budi dalam acara webinar, Jumat (21/10/2022).
Menurut Budi, subvarian ini menyebabkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara. Di Singapura, kasus per hari naik di angka 6.000 akibat subvarian ini.
Sementara, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, sebanyak 24 negara sudah melaporkan temuan Omicron varian XBB, termasuk Indonesia.
Kasus pertama XBB di tanah air merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober” jelas Syahril dalam siaran pers, Sabtu (22/10/2022).
Merespons temuan ini, Kemenkes melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif Covid-19 varian XBB.
Baca juga: Subvarian Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes: Segera Lakukan Booster
Syahril menyebut tingkat kematian subvarian XBB tidak lebih parah dari varian Omicron. Kendati demikian, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19.
Sebab, berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Dalam tujuh hari terakhir juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24 provinsi.
Oleh karenanya, dia meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan, dan melakukan tes apabila mengalami gejala Covid-19.
"Segera lakukan booster (vaksinasi dosis ketiga) bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19,” ujar Syahril.
Sementara, Menkes Budi meminta masyarakat tak khawatir. Dia mengatakan, Indonesia memiliki sistem penanganan Covid-19 yang sudah teruji.
Dia mengeklaim, kasus Covid-19 di tanah air pada Juli-Agustus 2022 masih landai meski varian baru terus meluas.
"Kita beruntung karena vaksinasi kita sangat baik, karena 440 juta ke lebih 204 juta komunitas penghuni kita, sehingga imunitas kita sudah baik. Dan juga protokol kita relatif baik, masyarakat kita masih pakai masker," katanya.
Baca juga: Covid-19 Varian XBB Masuk Indonesia, Kemenkes Minta Masyarakat Disiplin Prokes
Hingga kini, kasus Covid-19 masih terus bertambah di Indonesia. Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Minggu (23/10/2022) mencatat, bertambah 1.685 kasus virus corona di tanah air.
Dengan demikian, jumlah kasus Covid-19 dihitung sejak awal pandemi merebak di Indonesia pada 2 Maret 2020 total mencapai 6.470.961 kasus.
Kemudian, bertambah 466 kasus aktif sehingga jumlahnua menjadi 19.385 kasus.
Dalam periode yang sama, ada 1.206 pasien sembuh dan 13 pasien meninggal. Sementara, jumlah suspek mencapai 2.584 kasus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.