Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Dinilai Sangat Berharap Jadi Cawapres Anies karena Tak Ada Kesempatan di Koalisi Lain

Kompas.com - 12/10/2022, 15:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang berharap dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2024.

Menurutnya, AHY menginginkan itu karena peluang yang besar menjadi cawapres hanya terjadi jika dia dipasangkan dengan Anies.

"Ya karena memang Demokrat atau AHY itu hanya punya peluang jadi cawapres ketika dipasangkan dengan Anies," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

"Kan itu, jadi tidak mungkin AHY bisa jadi cawapres dengan Puan, itu tidak mungkin. Lalu di KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) juga jadi cawapres KIB misalkan, enggak mungkin," lanjutnya.

Baca juga: Sebut Demokrat-Nasdem-PKS Intens Komunikasi, AHY: Bukan Harus Selalu Digembar-gemborkan

Ujang menuturkan, satu-satunya cara dan kesempatan bagi AHY untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) hanya dengan menjadi cawapres Anies dan AHY sangat percaya diri.

Ia juga menilai, baik AHY maupun Demokrat sama-sama ingin menaikman elektabilitas dengan terus-menerus "menempel" pada Anies.

"Kalau AHY katakanlah ngebet jadi cawapres ya, ada di Anies," terangnya.

"Ingin Demokrat mendapat coattail effect agar bisa naik suaranya di 2024, maka AHY dipaksakan didorong mati-matian untuk diusung jadi cawapresnya Anies," imbuh Ujang.

Kendati demikian, Ujang menyatakan bahwa semua keputusan pengusungan capres-cawapres akan ditentukan dari dinamika koalisi.

Baca juga: Duet Anies-AHY Dinilai Punya Basis Massa yang Menjanjikan

Di Demokrat, kata Ujang, rencananya bakal berkoalisi dengan Nasdem dan PKS.

Oleh karena itu, Ujang menyarankan Demokrat menunggu keputusan pencapresan dari bakal koalisinya yaitu Nasdem dan PKS.

"Ya kita tidak tahu apakah nanti Nasdem dengan PKS itu sepakat setuju atau tidak (Anies-AHY). Karena kan harus dikalkulasi, kalau Anies berpasangan dengan AHY apakah bisa menang atau tidak. Apakah bisa mengisi elektabiltas Anies atau tidak, bisa mengisi kekurangan Anies tidak," jelasnya.

"Kalau misalkan dikalkulasi, Anies dipasangkan dengan AHY itu kalah, ya tentu sangat rugi," sambung Ujang.

Diketahui, beberapa waktu belakangan, momen kedekatan Anies dan AHY tertangkap oleh media massa.

Momen kedekatan itu semakin jelas setelah Anies dideklarasikan oleh Nasdem sebagai calon presiden.

Baca juga: AHY Ngaku Bersahabat Baik dengan Anies, Sama-sama Jemput Takdir di Politik

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com