Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duet Anies-AHY Dinilai Punya Basis Massa yang Menjanjikan

Kompas.com - 11/10/2022, 20:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono di Pilpres 2024 dianggap dapat menjadi kuda hitam karena memiliki potensi basis massa yang cukup menjanjikan untuk digarap.

Analis politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam berpandangan, Anies maupun AHY memiliki bekal basis massa masing-masing yang mungkin dapat saling melengkapi.

"Anies sendiri memiliki bekal dukungan basis massa kelompok Islam, terutama kelompok yang merasa kecewa terhadap dukungan yang mereka berikan kepada Prabowo (Subianto) tapi kemudian dianggap mengkhianati garis perjuangan mereka," ujar Umam kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2022).

"Kelompok itu tersebar hampir di seluruh Jawa Barat, sebagian di DKI Jakarta. Kemudian Banten dan hampir seluruh Sumatera," katanya menambahkan.

Baca juga: Pakar Nilai Anies-AHY Win-win Solution Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat

Sementara itu, basis massa AHY adalah para simpatisan dan kader Partai Demokrat yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia hingga ke level akar rumput.

Basis massa para simpatisan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ayah AHY yang pernah jadi Presiden ke-6 RI, dinilai tidak dapat dikesampingkan.

Umam juga menilai bahwa antara Anies-AHY memiliki irisan basis massa yang dapat dimaksimalkan untuk meraup suara.

"Hampir di saat yang sama adalah kelompok menengah, kita juga paham kelompok menengah terdidik punya cara pandang yang kritis dan bagusnya Anies-AHY bisa masuk ke kelompok menengah terdidik," ujar Umam.

"Dari kelompok basis Jawa, itu yang penting dan utama, terutama adalah pertaruhan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, plus Yogyakarta," katanya menambahkan.

Baca juga: Pengamat: Peluang Anies-AHY Dipasangkan Cukup Terbuka, tapi...

Meskipun Jawa Tengah selama ini identik sebagai kandang PDI-P dan Jawa Timur lekat dengan PKB, tetapi koalisi yang terbentuk di antara Nasdem, Demokrat, dan PKS, dianggap dapat bersaing untuk wilayah ini untuk memenangkan duet Anies-AHY.

"Yogyakarta pun harusnya Anies cukup kuat, karena bagaimana pun dia kelahiran Yogyakarta, orang Malioboro," ujar Umam.

Terakhir, Umam berpendapat, jika Anies dan AHY jadi diusung oleh Nasdem-PKS-Demokrat, tokoh-tokoh politik senior yang membekingi dari balik layar juga tak dapat disepelekan.

"Jaringan nama-nama senior dari SBY selaku ayah sekaligus bapak ideologis AHY, Pak JK (Jusuf Kalla) selaku mentor politik Mas Anies sejak muda di Paramadina, juga Pak Surya Paloh sebagai king maker yang terbukti insting politiknya berkali-kali di Pilpres, saya pikir jadi faktor yang menentukan juga soal bagaimana mesin politik Anies bisa di-exercise secara efektif atau tidak," katanya.

Namun, Nasdem, Demokrat, dan PKS diketahui belum mengumumkan koalisi. Hanya saja, tanda-tanda ke arah koalisi disebut-sebut tinggal menunggu waktu.

Baca juga: Diisukan Maju Bersama Anies di Pilpres 2024, AHY: Kita Amini Saja...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com