Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: 345 Juta Orang Kekurangan Pangan, Bapak-Ibu Masih Bisa ke Restoran

Kompas.com - 29/09/2022, 10:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, masyarakat Indonesia patut bersyukur karena pasokan pangan di Tanah Air masih mencukupi di tengah krisis pangan yang melanda dunia.

Jokowi menyebutkan, saat ini ada 345 juta orang dari 82 negara yang kekurangan pangan akut dan 19.700 orang meninggal setiap hari akibat kelaparan.

"Krisis pangan, kita tahu sekarang ini, hati-hati 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut, Bapak Ibu masih bisa setiap hari ke restoran, dan 19.700 orang meninggal setiap hari karena kelaparan," kata Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2023, Kamis (29/9/2022).

"Kita semuanya masih alhamdulilah, kita patut bersyukur. Pangan kita juga masih cukup memberikan kita makan setiap hari," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Singgung Krisis Pangan, Jokowi: 19.600 Orang Mati Kelaparan Setiap Hari

Jokowi menuturkan, Interational Rice Research Institue juga telah mengakui bahwa Indonesia telah swasembada beras sejak 2019 dan memiliki sistem ketahanan pangan yang baik.

Mantan Wali Kota Solo itu berharap, situasi ini dapat terus dijaga bahkan mampu meningkatkan produksi pangan hingga kelebihan stok.

Ia mengatakan, hal itulah yang mendasari pemerintah kini gencar membangun food estate di berbagai daerah.

"Supaya ada kelebihan produksi. Selain menjaga ketahanan pangan kita, kita juga bisa membantu negara lain dalam hal urusan pangan, kita ekspor," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Kembali Janji Akan Tambah Bansos jika Ada Kelebihan APBN

Sebelumnya, Jokowi juga pernah menyinggung soal krisis pangan dunia saat membuka agenda BUMN Startup Day 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (26/9/2022).

Saat itu, Jokowi menuturkan bahwa krisis pangan ada kaitannya dengan dampak perang Rusia dengan Ukraina.

Oleh karenanya, Jokowi kembali menyinggung soal pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Juni lalu.

Dari pertemuan dengan keduanya, Jokowi menyimpulkan perang belum akan selesai dalam waktu dekat

Namun, menurut Jokowi, kondisi krisis saat ini justru menjadi sebuah peluang bagi Indonesia. Sebab, perekonomian digital Indonesia saat ini sedang tumbuh pesat dan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

"Yakni, melompat 8 kali lipat dari 2020 sebesar Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun pada 2030," kata Jokowi.

"Artinya, peluangnya besar sekali. Dan ini adalah kesempatan bapak ibu dan saudara-saudara sekalian, terutama yang muda-muda," ujarnya lagi.

Baca juga: Ditanya soal Tak Ada Jalan Nasional di Halmahera Barat, Jokowi: dari Sabang-Merauke Semuanya Butuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Nasional
Safenet: Kalau 'Gentleman', Budi Arie Harusnya Mundur

Safenet: Kalau "Gentleman", Budi Arie Harusnya Mundur

Nasional
Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Nasional
Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com