Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Tak Resisten Jika PKS Mau Bergabung ke KIB

Kompas.com - 28/09/2022, 20:38 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan pihaknya tak resisten jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mau bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal itu disampaikan pasca Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi menyebut tengah intens membangun komunikasi bersama Partai Golkar.

“Enggak adalah (penolakan), karena kita ini basisnya adalah platform yang kita sepakati bersama,” tutur Arsul dihubungi Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: PKS Komunikasi dengan Golkar, PAN Yakin Arahnya ke KIB

Ia mengaku KIB masih membuka pintu untuk parpol lain.

Apalagi ketiga parpol di dalamnya yakni Partai Amanat Nasional (PAN), PPP, dan Partai Golkar belum sepakat menunjuk figur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

“Kemudian tentang pasangan calon, sebelum sampai kepada sosok (tertentu) maka kita sepakati parameternya dulu,” katanya.

Dalam pandangan Arsul, komunikasi PKS dan Partai Golkar adalah hal yang positif.

Baca juga: PKS Sebut Tak Diberi Ruang Pembuktian oleh MK soal Uji Materi Presidential Threshold

Sebab internal KIB juga terus membahas untuk mengajak parpol lain bergabung.

Namun menurutnya, syarat utama parpol yang ingin bergabung dengan KIB adalah belum menentukan paslon capres-cawapres, dan tidak memaksakan kader atau figur yang dipilihnya harus menjadi kontestan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Ini justru memberikan peluang yang lebih baik bagi partai-partai diluar KIB untuk turut menentukan paslon tersebut,” ujarnya.

“Ketimbang mereka berkoalisi dengan partai yang telah memilih capresnya atau mengerucutkan nama capresnya,” pungkasnya.

Baca juga: Sekjen PKS Sebut Alasan Digeser dari Ketua MKD DPR Hanya Rotasi Biasa

Diketahui PKS tengah menjajaki pembentukan koalisi bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

Namun upaya itu hingga saat ini belum menghasilkan kesepakatan kerja sama.

Juru Bicara PKS M Kholid mengungkapkan salah satu tantangan kerja sama adalah belum sepakatnya ketiga parpol dalam pengusungan cawapres.

Sementara itu figur capres yang dipilih hampir pasti mengerucut pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Aboe pun menegaskan selama penjajakan koalisi belum diputuskan, PKS bebas membangun komunikasi dengan parpol mana pun.

Baca juga: PPP Buka Pintu bagi PKS untuk Gabung ke KIB

Dalam pandangannya, langkah tersebut biasa terjadi di dunia politik Tanah Air.

"Selama belum putus, kita masih bisa penjajakan ke semua pihak," katanya ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com