Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais: "Presidential Threshold" 20 Persen Lestarikan 6L, "Lagi-lagi Lu, Lagi-lagi Lu"

Kompas.com - 12/08/2022, 16:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais berharap agar polarisasi masyarakat yang terjadi akibat pemilu tidak terjadi lagi pada 2024 nanti.

Menurutnya, kunci untuk mengakhiri polarisasi tersebut adalah dengan dihapusnya ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) yang saat ini 20 persen.

"Jangan pernah itu. Memang, gara-gara yang 20 persen threshold itu, memang seperti kata-kata pengamat yang tajam, itu akan melestarikan 6L. Lagi-lagi lu, lagi-lagi lu," kata Amien setelah mendaftarkan Partai Ummat sebagai calon peserta Pemilu 2024 ke KPU RI, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Partai Ummat Minta PKPU soal Pendaftaran Parpol Pemilu 2024 Segera Disahkan

Mantan Ketua MPR tersebut menyampaikan, seandainya ambang batas pencalonan presiden dihapus, siapa tahu akan muncul bibit unggul lain yang brilian.

"Yang luar biasa akan muncul," ucap Amien.

"Kalau cuma dua, ini kan makin pecah gitu ya. Tapi ini saya kira berat ya," imbuhnya.

Meskipun demikian, diakuinya, Partai Ummat  belum terpikir untuk mengajukan gugatan terhadap Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu untuk menghapus ketentuan presidential threshold 20 persen.

Baca juga: Ingin Jadi Peserta Pemilu 2024, Partai Ummat Targetkan Satu Caleg di Tiap Dapil

"Nanti, nanti. Kita kan belum sah (sebagai peserta pemilu), harus diverifikasi dulu," ucapnya.

Ia juga mengaku bahwa partainya belum memikirkan rencana koalisi untuk menyusun calon presiden pada 2024 mendatang.

Namun, kata dia, Partai Ummat sudah memiliki gambaran ideal bagi sosok calon presiden yang akan memimpin negara kelak.

"Yang bisa usaha selamat tinggal kepada sistem sekarang ini yang terlalu dikuasai oleh oligarki," ujar Amien.

Baca juga: Partai Buruh Targetkan 5,6 Juta Suara pada Pemilu 2024

Sebagai informasi, akibat kebijakan presidential threshold, maka hanya partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki sedikitnya 20 persen kursi di DPR RI yang dapat mencalonkan presiden.

Akibatnya, partai-partai dengan perolehan korupsi yang tidak terlalu banyak harus mencari rekan koalisi agar gabungan kursi mereka mencapai 20 persen.

Hal ini menyebabkan kian sedikitnya poros politik yang dapat mengusung calon presiden, sehingga kemungkinan untuk munculnya banyak alternatif calon presiden semakin menipis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com