"Nah begitu juga soal isu isu ketimpangan itu masih terjadi dan juga soal bonus demografi, akan terjadi urbanisasi, orang akan berpindah dari desa ke kota karena di desa tidak tersedia lapangan kerja," tambah Arya.
Atas hal-hal tersebut, Arya menilai bahwa situasi tantangan dunia ke depan akan semakin berat.
Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki visi ke depan.
"Kita tentu butuh pemimpin yang teruji. Nah teruji itu maksud saya begini, apakah dia dengan situasi yang berat seperti itu, bagaimana pemimpin tersebut mampu memimpin dalam situasi krisis," nilai Arya.
Baca juga: Survei CSIS: Ridwan Kamil di Posisi Teratas sebagai Calon Pemimpin Jakarta Pasca-pemindahan Ibu Kota
Selain itu, Arya berpandangan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu berkolaborasi, tidak hanya antar sesama elite politik, tetapi juga dengan pihak swasta.
"Karena ke depan, negara memang enggak bisa kalau kita kerja sendiri. Negara harus kolaborasi dengan sektor swasta," pungkas Arya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.