JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukan, hanya 59,5 persen warga di DKI Jakarta yang percaya terhadap vaksin Covid-19.
Sementara itu, sebanyak 38,8 persen responden di DKI Jakarta tidak percaya dengan vaksin Covid-19.
"Angka ini masih tinggi, penduduk memang mayoritas sudah percaya Covid-19, tetapi ternyata tidak percaya pada vaksin," kata Peneliti CSIS Edbert Gani Suryahudaya secara virtual, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Survei CSIS: 71,3 Persen Responden Warga DKI Alami Perburukan Ekonomi Saat Pandemi
Sementara itu, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hampir tak jauh berbeda dengan kondisi di DKI Jakarta.
Gani mengatakan, sebagian besar masyarakat di Yogyakarta yang percaya Covid-19 dan vaksin. Namun, ketidakpercayaan pada vaksin masih tinggi.
"Yang percaya Covid-19 di Yogyakarta sangat tinggi 93,8 persen, yang percaya vaksin 69,9 persen, dan yang tidak percaya vaksin 27,7 persen," ujarnya.
Adapun Survei CSIS dilakukan pada 13-18 Januari 2021.
Baca juga: Survei CSIS: 63,6 Persen Gen Z Jakarta Tak Percaya Kemanjuran Vaksin Covid-19
Populasi survei ini adalah seluruh penduduk di dua provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang telah berusia 17 tahun ke atas dan sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel sepenuhnya dilakukan secara acak menggunakan sistem multistage random sampling dengan mempertimbangkan dua aspek, yakni proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah penduduk di setiap provinsi dan proporsi sample berjenis perempuan dan laki laki.
Total sampek sebesar 800. Pada setiap provinsi dipilih secara acak 400 orang sampel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.