Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/06/2022, 12:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Centre for Strategic and International Studies menempatkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada posisi teratas sebagai calon pemimpin Jakarta ke depan pasca-pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Dalam survei CSIS, Ridwan Kamil mendapatkan skor 7,11 dari skala 1-10.

“Kalau kita lihat berdasarkan secara umum dari 11 variabel yang diuji, nilai rata-rata tertinggi dari skala 1 sampai 10, nilainya oleh Pak Ridwan Kamil, skornya 7,11, disusul Erick Thohir 6,99, Tri Rismaharini 6,78,” kata Peneliti CSIS Arya Fernandes dalam konferensi pers virtual, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Saat Ridwan Kamil Ajak Arka Main di Taman Gedung Sate...

Adapun laporan hasil survei tersebut berjudul: “Pemindahan Ibu Kota Negara: Prospek Kepemimpinan Jakarta dan Implikasi Sosial, Politik, dan Ekonomo ke Depan”.

Dari temuan mengenai prospek tokoh sebagai pemimpin Jakarta ke depan, setidaknya terdapat 11 variabel komptensi.

Variabel itu yakni kepemimpinan di saat krisis, membuat perubahan, membuat kebijakan yang inovatif, memutuskan kebijakan dengan cepat, berkolaborasi dengan dunia usaha, dan berkolaborasi di tingkat global.

Selanjutnya, menggerakan birokrasi, mengelola anggaran yang tepat sasaran, perencanaan dan eksekusi kebijakan, retorika dan persuasi publik, dan membuat kebijakan populis.

Adapun nilai rata-rata tokoh dari variabel tersebut sebagai berikut:

1. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil: 7,11

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Publik Nilai Buzzer Provokatif Harus Ditindak Tegas

2. Menteri BUMN Erick Thohir: 6,99

3. Menteri Sosial Tri Rismaharini: 6,78

4. Menparekraf Sandiaga Uno: 6,76

5. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak: 6,20

6. Wali Kota Semarang Hendrar Priadi: 5,92

7. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka: 5,87

8. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria: 5,57

9. Anggota DPR RI Nusron Wahid: 5,45

10. Anggota DPR RI Ahmad Sahroni: 5,06

Baca juga: Ridwan Kamil Desain Masjid Kubah Timah, DMI Pangkalpinang Shalat Gaib untuk Eril

Dari survei tersebut, CSIS juga menemukan bahwa di tengah tantangan kepemimpinan dan tata kelola Jakarta ke depan, terutama pasca-pemindahan IKN, dibutuhkan kepemimpinan teknokratis.

“Dan berpengalaman dalam memimpin, kemampuan dalam perencanaan dan eksekusi kebijakan,” kata dia.

Adapun sampel penelitian ini yakni kelompok ahli yang dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam memprediksi dan menganalisa isu sosial, politik, dan ekonomi.

Kategori sampelnya yakni peneliti, dosen, profesional, anggota DPR/DPRD hingga birokrat.

Survei ini dilakukan pada 29 Maret-12 April 2022 dengan cara wawancara tatap muka dan virtual.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kemenkes Imbau Calon Pemudik Segera Vaksinasi Booster Covid-19

Kemenkes Imbau Calon Pemudik Segera Vaksinasi Booster Covid-19

Nasional
Jokowi Larang ASN-Pejabat Bukber, Menpan RB Anjurkan Bakti Sosial

Jokowi Larang ASN-Pejabat Bukber, Menpan RB Anjurkan Bakti Sosial

Nasional
Larangan Bukber tak Berlaku untuk Masyarakat, hanya ke ASN dan Pejabat Pemerintahan

Larangan Bukber tak Berlaku untuk Masyarakat, hanya ke ASN dan Pejabat Pemerintahan

Nasional
Imbas Laporan Rp 349 T, Mahfud Dicurigai Arteria Dahlan, PPATK Bakal Dipolisikan MAKI

Imbas Laporan Rp 349 T, Mahfud Dicurigai Arteria Dahlan, PPATK Bakal Dipolisikan MAKI

Nasional
Tanggal 24 Maret Hari Memperingati Apa?

Tanggal 24 Maret Hari Memperingati Apa?

Nasional
Mengenal Korps Tempur TNI AD: Infanteri, Kavaleri, dan Artileri

Mengenal Korps Tempur TNI AD: Infanteri, Kavaleri, dan Artileri

Nasional
ASN Diminta Patuhi Larangan Bukber, Sanksi Menanti Bagi yang Melanggar

ASN Diminta Patuhi Larangan Bukber, Sanksi Menanti Bagi yang Melanggar

Nasional
Jala PRT Minta Aturan Pelatihan dan Pengawasan PRT Diprioritaskan dalam Pembahasan RUU PPRT

Jala PRT Minta Aturan Pelatihan dan Pengawasan PRT Diprioritaskan dalam Pembahasan RUU PPRT

Nasional
Pimpinan Komisi III: Tindak Tegas Pihak yang Bertanggung Jawab Terkait Tewasnya 3 TKA China di Kalsel

Pimpinan Komisi III: Tindak Tegas Pihak yang Bertanggung Jawab Terkait Tewasnya 3 TKA China di Kalsel

Nasional
Jala PRT Apresiasi RUU PPRT Jadi Usul Inisiatif DPR

Jala PRT Apresiasi RUU PPRT Jadi Usul Inisiatif DPR

Nasional
Kemensos Sebut Tak Ada Uang untuk Korban Gagal Ginjal, Tim Advokasi: Agak Lucu...

Kemensos Sebut Tak Ada Uang untuk Korban Gagal Ginjal, Tim Advokasi: Agak Lucu...

Nasional
Jajaran Pemerintah Dilarang Gelar Bukber, Seskab: Saat Ini ASN-Pejabat Dapat Sorotan Tajam

Jajaran Pemerintah Dilarang Gelar Bukber, Seskab: Saat Ini ASN-Pejabat Dapat Sorotan Tajam

Nasional
Tuduh Penegak Hukum Jual Beli LHA, Arteria Dahlan Ingin PPATK Lapor ke DPR Dulu

Tuduh Penegak Hukum Jual Beli LHA, Arteria Dahlan Ingin PPATK Lapor ke DPR Dulu

Nasional
Tegaskan Larangan Hanya untuk Pejabat, Istana: Masyarakat Umum Bebas Buka Puasa Bersama

Tegaskan Larangan Hanya untuk Pejabat, Istana: Masyarakat Umum Bebas Buka Puasa Bersama

Nasional
Ungkit Pidato Megawati, Politisi PDI-P Tak Lihat Peluang Prabowo Bakal Diusung sebagai Capres

Ungkit Pidato Megawati, Politisi PDI-P Tak Lihat Peluang Prabowo Bakal Diusung sebagai Capres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke