JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah mengumpulkan sejumlah data komunikasi yang terjadi di sekitar rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo dalam pemeriksaan forensik digital, Rabu (27/7/2022).
Data komunikasi yang dikumpulkan informasi, terutama pada tanggal 8 Juli 2022 atau pada saat Brigadir J tewas setelah diduga terlibat aksi saling tembak dengan Bharada E di kediaman Sambo.
Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam menyebutkan bahwa data mentah buangan ponsel (cell dump) itu dikumpulkan dari BTS.
Baca juga: Rekaman CCTV: Brigadir J, Bharada E, dan Istri Sambo PCR Bareng di Sebuah Rumah di Duren Tiga
"Jadi ditarik itu banyak banget nomer HP dan sebagainya di empat titik. Apa empat titiknya? Minggu depan kami akan jawab," kata Anam kepada wartawan, Rabu sore.
"Cell dump untuk menentukan HP-nya siapa di area mana. Signifikan sekali untuk saling melengkapi (temuan)," lanjutnya.
Data cell dump akan menjadi salah satu data penting untuk mendeteksi keberadaan seseorang yang diindikasikan dengan keberadaan ponsel, untuk kemudian diuji dengan data pembanding lain.
Baca juga: Pengacara Minta Hasil Otopsi Diserahkan ke Keluarga Brigadir J
Di sisi lain, Anam juga mengatakan bahwa Komnas HAM telah diberikan data mentah riwayat telepon (call data recorder).
Meskipun demikian, call data recorder tidak dapat menyediakan data isi percakapan.
"Jadi siapa menghubungi siapa atau siapa terhubung dengan siapa itu ada," kata dia.
"Ada lagi mekanisme yang lain untuk mengecek hubungan tapi bukan GSM dengan GSM (seperti panggilan telepon via WhatsApp)," ungkap Anam.
Baca juga: Cek CCTV, Komnas HAM Pastikan Brigadir J Masih Hidup saat Tiba dari Magelang
Sebagai informasi, Komnas HAM hari ini meminta perangkat-perangkat dan rekam jejak digital yang terkait dengan kasus penembakan Brigadir J kepada Polri.
Salah satunya adalah data video CCTV yang diklaim diperoleh dari 27 titik.
Masih ada ponsel milik Sambo dan Brigadir J yang belum diperiksa Komnas HAM hari ini, selain CCTV di dalam rumah dinas Sambo yang diklaim rusak ketika penembakan terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.