JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Imparsial Gufron Mabruri meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tetap netral menjelang tahun politik.
"Kami menilai upaya penguatan independensi dan netralitas polri, khususnya dari politik, harus menjadi perhatian serius berbagai pihak," kata Gufron dalam keterangan pers, Jumat (1/7/2022).
Dia menyampaikan hal itu bertepatan dengan peringatan Hari Bhayangkara atau Hari Ulang Tahun Polri yang ke-76.
Gufron mengatakan, netralitas dan independensi Polri penting mengingat tidak lama lagi akan memasuki tahun politik, yaitu pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden-wakil presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang yang sarat dengan kontestasi politik.
Baca juga: Kapolri Sebut Tjahjo Kumolo Sosok Penting dalam Perbaikan Reformasi Polri
"Jangan sampai ada upaya untuk 'mempolitisasi' institusi Polri untuk kepentingan politik pragmatis, karena hal tersebut akan berdampak pada profesionalisme Polri dalam menjalankan tugas-tugasnya," ujar Imparsial.
Menurut Gufron, buat menjaga netralitas dan independensi Polri menjelang tahun politik membutuhkan komitmen dari semua pihak, terutama elite dan partai politik serta pemimpin sipil lainnya.
"Lebih dari itu, upaya ini juga harus dibarengi dengan pengawasan dan memastikan Polri ke depan menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, akuntabel, transparan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Berangkat dari catatan di atas, kami menilai bahwa sangat penting bagi Polri untuk terus membuka diri dan menerima masukan serta evaluasi dari masyarakat sipil sehingga perbaikan-perbaikan di dalam internal kepolisian dapat dilakukan tetapi juga berjalan secara
efektif.
Bentuk sikap yang menutup diri dari masukan dan kritik masyarakat sipil hanya akan
merugikan Polri ke depan.
Baca juga: Polri Janji Transparan Sampaikan Hasil Sidang KKEP Peninjauan Kembali Brotoseno
Gufron mengatakan, Imparsial berharap di usia yang tidak lagi muda ini, Polri harus terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sebagai garda terdepan penegakan hukum dengan mengedepankan akuntabilitas, transparansi, serta menjunjung tinggi prinsip dan nilai hak asasi manusia.
Menurut Gufron, peringatan hari jadi semestinya digunakan sebagai momentum bagi Polri untuk melakukan refleksi, evaluasi dan koreksi diri dalam rangka memperbaiki kinerja polri
ke depan.
"Akan sangat baik jika peringatan hari Bhayangkara dijadikan oleh Polri sebagai titik tolak untuk menjawab setiap kritik atas kinerja kepolisian selama ini, termasuk mendorong kembali
agenda reformasi kepolisian," ucap Gufron.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.