Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada PM Australia, Jokowi Minta Kesempatan Kerja bagi WNI Ditambah

Kompas.com - 06/06/2022, 15:29 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengharapkan kesempatan bagi WNI untuk bekerja di Australia dapat ditingkatkan.

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers setelah pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese dan rombongan di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (6/6/2022).

"Saya mengharapkan implementasi IA-CEPA terkait kesempatan WNI untuk bekerja di Australia dapat ditingkatkan, termasuk penambahan kuota working holiday visa menjadi 5.000 peserta per tahun," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Istana Bogor sebagaimana diyatangkan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Bertemu Jokowi, PM Australia Anthony Albanese: Indonesia di Jalur 5 Besar Ekonomi Dunia

IA-CEPA atau Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement merupakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Australia.

Jokowi menyampaikan, mengenai isu-isu bilateral, dia dan PM Albanese lebih fokus berbicara mengenai kerja sama ekonomi.

Kepala Negara menyampaikan pentingnya perluasan akses ekspor produk Indonesia dengan nilai tambah tinggi ke Australia, misalnya otomotif.

Ekspor perdana mobil CBU buatan Indonesia ke Australia telah dimulai pada Februari yang 2022.

Jokowi berharap, akses ekspor seperti ini akan terus terbuka.

"Saya menyambut baik kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan, pembukaan kampus Monash University di BSD diharapkan meningkatkan investasi Australia bagi pengembangan SDM berketerampilan tinggi di Indonesia," ucap Jokowi.

Di bidang kesehatan, dia mengapresiasi investasi Aspen Medical untuk membangun 23 rumah sakit (RS) dan 650 klinik di Provinsi Jawa Barat senilai 1 miliar dollar AS selama 20 tahun.

Baca juga: Jokowi Undang PM Australia untuk Hadiri KTT G20 di Bali

Kemudian, Jokowi menekankan pentingnya memperkuat ketahanan pangan kedua negara.

Ia dan PM Albanese pun membahas upaya menjaga keberlanjutan rantai pasok pangan termasuk gandum di tengah situasi dunia yang sangat sulit sekarang ini.

"Kerja sama peningkatan kapasitas di bidang food processing, food onnovation, dan rantai pasok penting untuk diperkuat. Saya juga menekankan pentingnya MoU pertanian antara kedua negara segera diimplementasikan," tutur Jokowi.

"Pentingnya penguatan kerjasama energi dan perubahan iklim. Saya menyambut baik inisiatif PM Albanese terkait kemitraan infrastruktur dan ketahanan iklim Republik Indonesia Australia dengan dana hibah awal sebesar 200 juta dollar Australia," kata dia.

Kemudian, Jokowi menyatakan, ia menyambut baik komitmen investasi di bidang hidropower dan geothermal senilai 10 miliar dollar AS dan sun cable di bidang energi senilai 1,5 miliar dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com