Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada PM Australia, Jokowi Minta Kesempatan Kerja bagi WNI Ditambah

Kompas.com - 06/06/2022, 15:29 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Lalu, untuk isu kawasan dan dunia, kedua belah pihak di antaranya melakukan tukar pikiran mengenai perang di Ukraina, kerja sama Indonesia-Pasifik dan penguatan kemitraan pembangunan di Pasifik .

"Secara umum saya menyampaikan kembali posisi konsisten Indonesia bahwa hubungan baik kedua negara dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran kawasan. untuk itu prinsip-prinsip dan hukum internasional harus dipatuhi secara konsisten," kata Jokowi.

"Strategi competition di kawasan perlu dikelola dengan baik untuk menghindari terjadinya konflik terbuka budaya damai dan strategis trust perlu terus diperkuat kita juga sepakat untuk memperkuat kemitraan di Pasifik, terutama di bidang iklim perikanan dan pertanian," ucap dia.

Baca juga: Jokowi Ajak PM Australia Naik Sepeda Bambu di Kebun Raya Bogor

Delegasi dari Indonesia yang mengikuti pertemuan yakni Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Mendag Muhammad Lutfi, Menperin Agus Gumiwang, Duta Besar Indonesia untuk Australia di Canberra dan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu.

Sementara itu, delegasi dari Australia antara lain Menlu Australia, Menteri Perdagangan Australia, Menteri Industri dan Sains Australia dan Dubes Australia untuk Indonesia.

Mobil yang membawa PM Anthony tiba di Istana Bogor pukul 10.09 WIB dan langsung disambut pasukan berkuda, pasukan berbusana adat Indonesia, dan marching band.

Setelah PM Anthony turun dari mobilnya di halaman Istana, Presiden Jokowi langsung menyambut dengan jabat tangan dan mengucapkan salam.

Keduanya tampak berbincang sambil bersiap menyaksikan upacara penyambutan.

Upacara penyambutan pun dilakukan dengan mengumandangkan lagi kebangsaan Australia dan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bergantian dengan diiringi 19 tembakan meriam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com