Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Pangkostrad yang Jadi Orang Penting di Indonesia

Kompas.com - 07/03/2022, 16:27 WIB
Elza Astari Retaduari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) tepat berusia 61 tahun pada 6 Maret 2022. Satuan dasar tempur TNI AD itu memiliki pucuk pimpinan orang-orang penting yang punya karir moncer di berbagai bidang.

Seperti diketahui, kelahiran Kostrad berawal dari kericuhan setelah proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Adapun Soeharto merupakan pimpinan pertama Kostrad yang dulu bernama Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad).

Kostrad lahir atas gagasan Kepala Staf TNI AD tahun 1960, Jenderal AH Nasution yang menilai TNI AD memerlukan satuan militer bersifat mobil dan siap tempur menjalankan tugas di seluruh Tanah Air.

Pengisian personel Kostrad ketika itu diambil dari Kodam-kodam berdasarkan pendidikan dasar masing-masing kecabangan.

Baca juga: Ulang Tahun Ke-61, Ini Sejarah Panjang Kelahiran Kostrad

Awalnya, Panglima Kostrad (Kostrad) diisi oleh perwira tinggi berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) di awal pembentukannya pada tahun 1961.

Namun mulai tahun 1994, Panglima Konstrad mulai diisi oleh perwira tinggi TNI AD berpangkat Letnan Jenderal (Letjen).

Pangkostrad menjadi salah satu jabatan penting di TNI, dan merupakan kursi strategis untuk tokoh-tokoh yang mendudukinya.

Tak sedikit Pangkostrad yang kemudian berakhir menjadi Panglima TNI. Maka persaingan untuk bisa duduk di kursi Pangkostrad terbilang cukup tinggi.

Untuk menjadi Pangkostrad, tokoh-tokoh militer TNI AD harus punya berbagai kemampuan dan prestasi. Hal ini mengingat tugas dan tanggung jawab Pangkostrad yang cukup besar.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, secara umum, Pangkostrad memiliki tugas pokok membina kesiapan operasional jajaran komandonya dan menyelenggarakan operasi pertahanan keamanan tingkat strategis.

Adapun operasi pertahanan tersebut meliputi Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sesuai dengan kebijaksanaan Panglima TNI.

Fahmi menambahkan, Pangkostrad bertanggung jawab menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi utama dalam pengembangan kekuatan, pertempuran, dan administrasi.

Selain itu, melaksanakan fungsi organik militer baik intelijen, operasi dan latihan, pembinaan personel, logistik, dan teritorial serta fungsi organik pembinaan dalam perencanaan, pengendalian dan pengawasan.

Baca juga: Beda Kostrad dan Kopassus

Meski begitu, sering kali pengisian jabatan strategis Pangkostrad tak terlepas dari aspek politik. Ini mengingat penunjukan Pangkostrad harus melalui persetujuan Presiden.

"Namun yang terpenting adalah hal-hal yang bersifat politis seperti kedekatan dengan kekuasaan maupun kekuatan politik tertentu tidaklah menjadi pertimbangan utama," ujar Fahmi.

Sosok Pangkostrad biasanya banyak dikenal publik. Dengan aspek popularitas tersebut, banyak mantan Pangkostrad yang lalu menjadi tokoh nasional usai pensiun dari militer.

Sebenarnya, hampir seluruh Pangkostrad merupakan sosok penting negeri.

Beberapa sosok tokoh petinggi Negara yang pernah menjadi Pangkostrad di antaranya adalah sebagai berikut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com