Prabowo Subianto merupakan menantu dari Soeharto yang menjadi Pangkostrad ke-22. Berpangkat Letjen, Prabowo hanya sebentar menjadi Pangkostrad yaitu dari 20 Maret-22 Mei 1998.
Karir militer putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo itu diawali di pasukan elite TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Prabowo terbilang memiliki karir militer yang cukup bersinar. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus hingga puncaknya dipilih sebagai Pangkostrad.
Saat reformasi, Prabowo dipercaya untuk mengamankan Jakarta karena situasi yang sangat kacau.
Namun baru beberapa bulan menjabat, ia dicopot dari jabatannya sebagai Pangkostrad. Hal tersebut lantaran Prabowo diduga terkait dengan sejumlah kasus hingga membuatnya diperiksa oleh Dewan Kehormatan Perwira.
Prabowo diperiksa karena membentuk Tim Mawar saat menjadi Danjen Kopassus untuk melakukan operasi penculikan.
Dasar pembentukan Tim Mawar yaitu karena peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau yang dikenal dengan Kudatuli. Akhirnya Prabowo diberhentikan dari militer.
Setelah lepas dari militer, Prabowo lalu terjun ke dunia bisnis yang membuatnya memiliki berbagai perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri. Prabowo pernah tinggal di luar negeri selama beberapa waktu.
Tahun 2004, Prabowo bergabung dengan Partai Golkar dan sempat masuk bursa capres. Namun ia kalah dari seniornya, Wiranto.
Pada tahun 2008, Prabowo kemudian mendirikan partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Di bawah kepemimpinan Prabowo, Gerindra cepat meraih kesuksesan. Kini Gerindra menjadi salah satu partai besar nasional.
Prabowo pernah mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai calon wakil presiden di Pemilu 2009 namun kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Ketua Umum Gerindra itu pun pernah maju sebagai capres sebanyak 2 kali, yaitu pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Di kedua Pilpres itu, Prabowo kalah dari Joko Widodo (Jokowi).
Kini Prabowo Subianto dipilih sebagai Menteri Pertahanan di periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi.