Tak berhenti sampai situ, Ryamizard juga mendapat tugas operasi militer di Aceh. Ryamizard juga pernah terjun langsung ketika Aceh dihantam tsunami, untuk bersama dengan pasukannya memberi bantuan kepada warga.
Selama menjalani misi pertempuran, tak sedikit luka yang didapat Ryamizard.
Nama mantan Pangkostrad ini pun tercatat pernah membantu misi perdamaian PBB dan menjadi Komandan Kontingen Garuda XII-B (1992 1992 ). Saat itu, ia dipercaya oleh pasukan PBB untuk membantu konflik berdarah di Kamboja.
Baca juga: Eks Menhan Ryamizard Sebut Ada Ancaman Kedaulatan jika Slot Orbit 123 Tak Diselamatkan
Setelah pulang menjalankan tugas misi kemanusiaan, Ryamizard dipercaya menjadi Komandan Brigade Infanteri 17 Ku hingga tahun 1994.
Jabatan strategis Ryamizard dimulai saat dirinya menjadi Panglima Divisi II Kostrad di tahun 1998, kemudian Kepala Staf Kostrad, hingga dipromosikan menjadi Panglima Kodam.
Ryamizard dipercaya sebagai Pangdam V/Brawijaya tahun 1999 dan Pangdam Jaya hingga tahun 2000. Karirnya pun melesat setelah diangkat sebagai Pangkostrad usai melepas posisi Pangdam Jaya di tahun 2002.
Usai 2 tahun menjadi Pangkostrad, Ryamizard ditunjuk sebagai KSAD di era Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
Ryamizard juga hampir menjadi Panglima TNI di tahun 2004, namun akhirnya gagal. Setelah 10 tahun pensiuan, ia pun dipilih sebagai Menhan oleh Presiden Jokowi.