JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah mengakui kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami lonjakan akibat transmisi lokal varian Omicron dalam sepekan terakhir.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengeklaim, pemerintah mempersiapkan penanganan setelah lonjakan kasus akibat varian baru tersebut.
“Dari berbagai penelitian yang diberikan kepada saya oleh para teman-teman epidemiolog dan dokter, kita tahu bahwa varian Omicron ini menular sangat cepat, tetapi less severe atau tidak parah, walaupun terdapat angka kematian di beberapa negara namun jumlahnya cukup rendah dari varian ini," ujar Luhut dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Marves, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: IDI Perintahkan Dokter Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Varian Omicron
Lonjakan kasus akibat varian Omicron ini tercermin dari jumlah kasus harian dalam sepekan terakhir.
Pekan lalu, 9 Januari 2021, Indonesia mencatat 529 kasus baru Covid-19 dalam sehari.
Namun, data terbaru yang dirilis kemarin, 15 Januari 2021, ada 1.054 kasus baru Covid-19 dalam sehari alias meningkat hampir 100 persen dibanding pekan lalu.
Peningkatan ini terjadi hampir di semua wilayah di Indonesia.
DKI Jakarta seperti biasa jadi yang tertinggi, disusul Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Baca juga: Tekan Kasus Omicron, IDI Minta Pintu Masuk Kedatangan Internasional Diperketat
Di Jakarta, lonjakan kasus Covid-19 sangat terasa dalam sepekan terakhir.
Semakin banyaknya kasus Covid-19 yang ditemukan bukan saja karena banyaknya pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang ke Ibu Kota, melainkan juga penularan secara lokal.
Di Krukut, kini 14 RT diberlakukan karantina wilayah karena ada 67 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Karantina ini masih mungkin diperluas jika jumlah kasus Covid-19 kembali bertambah usai tes dan lacak.
Data dalam sepekan terakhir ini memperlihatkan bagaimana varian Omicron telah meluas di masyarakat.
Baca juga: 14 Siswa dan Guru di 11 Sekolah Positif Covid-19, Wagub DKI: Bukan Omicron
Pada 9 Januari 2022, DKI Jakarta mencatat 393 kasus baru dalam sehari. Sebanyak 294 (74,8 persen) di antaranya adalah PPLN. Hanya 99 kasus (25,2 persen) yang merupakan transmisi lokal.
Saat itu, jumlah 1.885 kasus aktif Covid-19 di Ibukota juga didominasi oleh PPLN. Sebanyak 1.415 pasien (75,1 persen) merupakan PPLN, dan hanya 24,9 persen atau 470 pasien yang bukan PPLN.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.