Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM: Ada Kemungkinan Molnupiravir Didistribusikan di Apotek

Kompas.com - 16/01/2022, 09:13 WIB
Dani Prabowo

Editor

Sumber Kompas.id

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menuturkan, ada kemungkinan obat molnupiravir akan dijual di apotek sehingga bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat. 

Hal itu menyusul telah diterbitkannya izin penggunaan darurat obat tersebut untuk mengobati pasien Covid-19 dengan kondisi ringan sampai sedang. 

Ia menjelaskan, biasanya obat yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat penggunaannya akan ketat pengawasannya di rumah sakit besar dan dengan pengawasan dokter.

Namun, karena obat ini tergolong sebagai obat yang ringan, obat tersebut kemungkinan akan didistribusikan juga melalui apotek.

“Biasanya dulu obat-obat yang diberikan izin dalam masa kedaruratan itu sangat ketat pengawasannya. Ini obatnya ringan dan berupa tablet sehingga tidak harus hanya diberikan di rumah sakit. Ada kemungkinan nanti akan didistribusikan dengan mudah di apotek,” kata Penny di Bantul, Sabtu (15/1/2022 seperti dilansir dari Kompas.id.

Baca juga: Menkes Sebut Obat Molnupiravir Akan Diproduksi di Dalam Negeri April 2022

Ia menambahkan, efek samping yang ditimbulkan akibat mengonsumsi obat ini masih dapat ditoleransi. Adapun efek samping yang sering dilaporkan, antara lain, mual, sakit kepala, mengantuk, nyeri perut, dan nyeri pada orofaring.

Hasil uji nonklinik dan uji klinik juga menunjukkan, molnupiravir tidak menyebabkan gangguan fungsi hati. Namun, molnupiravir tidak boleh diberikan pada wanita hamil, sementara wanita usia subur yang tidak hamil harus menggunakan kontrasepsi selama pemberian molnupiravir.

Data BPOM juga menyebutkan, hasil uji klinik fase tiga menunjukkan molnupiravir dapat menurunkan risiko dirawat di rumah sakit dan risiko kematian sebesar 30 persen pada pasien Covid-19 dengan kondisi ringan hingga sedang. Sementara itu, pada pasien Covid-19 dengan kondisi ringan, risiko tersebut menurun 24,9 persen.

Penny menambahkan, molnupiravir juga dapat diberikan kepada pasien Covid-19 yang tengah melaksanakan isolasi mandiri di rumah, apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Kantongi Izin BPOM, Berikut Efek Samping Obat Covid-19 Molnupiravir

“Kalau terjadi lonjakan kasus dan ada banyak yang isolasi mandiri di rumah, tentu nanti akan ada lagi kebijakan untuk memudahkan masyarakat mengakses obat ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini Kemenkes sudah mengamankan 400.000 tablet obat Molnupiravir yang disiapkan PT Amarox.

Budi juga mengatakan, obat Molnupiravir akan diproduksi PT Amarox mulai April atau Mei 2022.

Selain obat Molnupiravir, ia meminta PT Amarox untuk memproduksi paxlovid untuk menghadapi pandemi berikutnya.

“Beberapa varian obat yang pasti kita butuhkan adalah obat-obat antivirus seperti Favipiravir dan juga Molnupiravir. Kalau kita bisa dengan segera mendapat akses ke obat-obat tersebut, akan sangat membantu untuk penanganan Covid-19 ini,” kata Budi dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes, Sabtu (15/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.id
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com