JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan soal Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk kembali maju sebagai calon Gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Ahok adalah eks Gubernur DKI. Dia menjabat sejak 2014 hingga 2017.
Menurut Hasto, PDI-P masih belum menentukan nama yang diusung pada Pilkada DKI 2024. Partai pemenang Pemilu 2019 itu masih fokus terhadap beberapa hal yang menjadi prioritas.
Namun demikian, Hasto mengaku pernah berbincang dengan Ahok. Dalam pembicaraan tersebut, menurut Hasto, Ahok justru ingin mengajar kader PDI-P.
Baca juga: 5 Dugaan Korupsi Anggaran DKI Zaman Ahok yang Dilaporkan ke KPK
"Beliau ingin menjadi seorang guru dengan keliling ke seluruh wilayah sebagai kader PDI-P," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Menurut Hasto, Ahok ingin mengajar seluruh kader PDI-P di seluruh Indonesia terkait kepemimpinan.
Adapun kepemimpinan yang dimaksud yaitu keberanian menghadapi risiko.
Mendengar itu, Hasto menilai bahwa kepemimpinan yang dimaksud sangat cocok untuk karakter wilayah Jakarta.
"Kepemimpinan yang membangun Jakarta yang dengan tegas, tanpa kompromi. Memang itu karakter yang diperlukan untuk memimpin Jakarta," jelasnya.
Hasto menekankan, Jakarta memerlukan sosok pemimpin yang berani dan tegas.
Pemimpin seperti itu, kata dia, ketika seseorang berani membongkar berbagai hal yang merugikan kepentingan rakyat.
Baca juga: Ahok Dilaporkan ke KPK, PDI-P Sebut Ada Pihak Buat Isu Jelang Tahun Politik
Sebelumnya, pada kesempatan terpisah, Hasto sempat mengungkit kemajuan Jakarta pada saat kepemimpinan Joko Widodo, Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Menurut dia, kepemimpinan yang ada di Jakarta saat ini masih jauh di bawah kepemimpinan Jokowi, Ahok, dan Djarot.
"Sebab, praktis kemajuan dalam beberapa tahun terakhir masih jauh di bawah kemajuan ketika DKI dipimpin oleh Pak Jokowi, Pak Ahok, dan Pak Djarot," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (6/1/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.