"Nah ini sesama aparat pemerintah tidak saling terbuka, ini kan susahnya gitu," sesal Yudo.
Baca juga: Disuntikkan Mulai 12 Januari, Siapa Saja yang Dapat Booster Vaksin Covid-19 Gratis?
Menurut Yudo, ketika tidak ada keterbukaan, justru yang terjadi adanya kecurigaan antar instansi pemerintah.
Untuk itu, Yudo meminta agar BP2MI tidak takut menyampaikan temuan tersebut kepada TNI AL.
"Jadi jangan sampai karena kelemahannya sendiri tapi mencari-cari instansi lain untuk juga dilemahkan," ucap Yudo.
Yudo menambahkan, pihaknya memastikan akan memproses hukum apabila prajuritnya terbukti terlibat dalam kasus ini.
"Enggak ada prajurit yang lepas dari hukum, semuanya kalau salah pasti kita hukum," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menduga ada keterlibatan anggota TNI AU dan TNI AL dalam pengiriman pekerja migran ilegal ke Malaysia.
Dugaan ini didapatkan BP2MI berdasarkan hasil investigasi tim khusus terhadap peristiwa tenggelamnya kapal yang mengangkut pekerja migran ilegal di perairan Johor, Malaysia beberapa waktu lalu.
Hasil investigasi, pengiriman pekerja migran ilegal itu dilakukan secara terorganisasi.
Kapal pengangkut pekerja migran ilegal itu kemudian mengalami kecelakaan pada 15 Desember 2021 lalu sekitar pukul 05.00 WIB.
Selain puluhan orang meninggal dunia, ada belasan orang yang selamat dan beberapa masih belum ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.