JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perlindungan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan, orangtua aktivis Papua, Veronica Koman telah mengalami teror sejak tahun 2019.
Anggota koalisi masyarakat sipil dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Nelson Nikodemus Simamora menyebut, rumah orangtua Veronica sering dipantau oleh orang tak dikenal.
“Bahkan foto rumah orangtua Veronica Koman beberapa kali diunggah di media sosial oleh akun anonim sebagai bentuk intimidasi kepada Veronica Koman dan keluarganya,” kata Nelson dalam keterangan tertulis, Senin (8/11/2021).
Baca juga: Puslabfor Periksa Sejumlah Barang yang Meledak di Rumah Orangtua Veronia Koman
Pada Agustus 2019, Nelson menceritakan, paket atas nama Veronica pernah dititipkan orang tak dikenal kepada ketua RT setempat.
Paket itu ditujukan untuk kedua orangtua Veronica. Beberapa jam berselang, orang itu mengambil paketnya kembali.
Pada Minggu (7/11/2021), rumah orangtua Veronica mendapatkan teror berupa bungkusan yang kemudian meledak.
Nelson menyebut, kejadian itu bukan pertama kalinya terjadi di pertengahan tahun ini.
Sebelumnya, pada 24 Oktober 2021, orang tak dikenal menggantungkan bungkusan di pagar rumah orangtua Veronika. Bungkusan itu kemudian terbakar.
“Peristiwa serangan pertama ini telah dilaporkan oleh pendamping hukum orangtua Veronica Koman ke Polda Metro Jaya,” kata dia.
Baca juga: Rumah Keluarga Veronica Koman Diteror, Saksi: Ada Dua Kali Ledakan, Seperti Ban Pecah
Nelson kemudian mendesak negara melalui kepolisian mengusut tuntas aksi teror itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.