Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpan RB Prihatin Banyak PNS Terjaring OTT KPK dan Saber Pungli, Ingatkan soal Area Rawan Korupsi

Kompas.com - 18/10/2021, 16:44 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Tjahjo Kumolo mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) soal area-area yang rawan korupsi.

Ia mengaku prihatin atas semakin banyaknya pegawai negeri sipil (PNS) yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

“Kami sangat prihatin, karena semakin banyak PNS atau pejabat publik yang melibatkan PNS terjaring OTT KPK dan Saber Pungli,” kata Tjahjo dalam keterangan tertulis, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Diduga Cabuli Beberapa Wanita, ASN Sekaligus Pengajar Agama di Gunungkidul Jadi Tersangka

Maka itu, Tjahjo mendorong kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Kementerian/ Lembaga/Pemerintah Daerah untuk saling mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk memahami mengenai area rawan korupsi.

Menurut Tjahjo area yang rawan korupsi tersebut di antaranya perencanaan anggaran, dana hibah bantuan sosial, retribusi pajak, jual beli jabatan, pembelian barang jasa, infrastruktur, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Bahkan di saat Pandemi Covid-19 sekarang ini sudah ada calo vaksin yang melibatkan ASN,” ucap dia.

Tjahjo juga mendorong seluruh ASN memahami dan memperhatikan strategi nasional pencegahan korupsi.

Baca juga: OTT di Musi Banyuasin, KPK Tangkap Bupati Dodi Reza Alex Noerdin dan 5 ASN

Politisi PDI Perjuangan ini berharap upaya pencegahan korupsi dapat dilakukan sejak awal.

Selain itu, ia meminta seluruh ASN agar berhati-hati terhadap pemberitaan media sosial (medsos) yang berisi ujaran kebencian, fitnah dan upaya memecah belah.

Ia mendorong ASN bersikap bijaksana khususnya dalam menggunakan media sosial.

“ASN harus bijaksana dalam penggunaan medsos dan senantiasa tegak lurus kepada kebijakan pemerintah,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com