Ia mengaku prihatin atas semakin banyaknya pegawai negeri sipil (PNS) yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).
“Kami sangat prihatin, karena semakin banyak PNS atau pejabat publik yang melibatkan PNS terjaring OTT KPK dan Saber Pungli,” kata Tjahjo dalam keterangan tertulis, Senin (18/10/2021).
Maka itu, Tjahjo mendorong kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Kementerian/ Lembaga/Pemerintah Daerah untuk saling mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk memahami mengenai area rawan korupsi.
Menurut Tjahjo area yang rawan korupsi tersebut di antaranya perencanaan anggaran, dana hibah bantuan sosial, retribusi pajak, jual beli jabatan, pembelian barang jasa, infrastruktur, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Bahkan di saat Pandemi Covid-19 sekarang ini sudah ada calo vaksin yang melibatkan ASN,” ucap dia.
Tjahjo juga mendorong seluruh ASN memahami dan memperhatikan strategi nasional pencegahan korupsi.
Politisi PDI Perjuangan ini berharap upaya pencegahan korupsi dapat dilakukan sejak awal.
Selain itu, ia meminta seluruh ASN agar berhati-hati terhadap pemberitaan media sosial (medsos) yang berisi ujaran kebencian, fitnah dan upaya memecah belah.
Ia mendorong ASN bersikap bijaksana khususnya dalam menggunakan media sosial.
“ASN harus bijaksana dalam penggunaan medsos dan senantiasa tegak lurus kepada kebijakan pemerintah,” tegasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/18/16440061/menpan-rb-prihatin-banyak-pns-terjaring-ott-kpk-dan-saber-pungli-ingatkan