Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Seminar, Nasdem Nilai Syaikhona Kholil Layak Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Kompas.com - 14/10/2021, 21:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Nasdem di MPR Taufik Basari menilai, ulama besar asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur Syaikhona Muhammad Kholil layak ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Menurut dia, Syaikhona Kholil adalah seorang tokoh luar biasa dan berjasa bagi bangsa.

Untuk itu, kata dia, sudah sepatutnya Nasdem bertugas mengingatkan masyarakat akan tokoh ulama asal Bangkalan itu melalui seminar.

"Tugas kita mengingatkan masyarakat bahwa kita mempunyai tokoh yang luar biasa, tokoh yang berjasa kepada bangsa," kata Taufik saat seminar bertajuk 'Syaikhona Kholil: Pejuang Kultural, Guru Para Pahlawan Nasional' di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (14/10/2021).

Pria yang akrab disapa Tobas itu berharap, rangkaian seminar yang diselenggarakan dapat membuahkan hasil yang positif. Sehingga, aspirasi untuk menjadikan Syekh Kholil sebagai pahlawan nasional didengarkan oleh Dewan Gelar dan Presiden Joko Widodo.

"Karena Syekh Kholil adalah guru dari para pahlawan nasional," lanjut dia.

Baca juga: Dijuluki Guru Para Pahlawan, Syaikhona Kholil Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Sementara itu, salah satu narasumber seminar, Imam Besar Masjid Istiqal Nasaruddin Umar mengatakan, pemberian gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil merupakan hal yang layak dilakukan.

Syaikhona Kholil, kata Nasaruddin, merupakan guru bagi sejumlah pahlawan yang ada di Indonesia.

"Syaikhona ini luar biasa. Layak untuk mendapatkan apresiasi dari negara mengingat jasa-jasanya. Dia menjadi guru dari para pendiri pondok pesantren besar di Indonesia. Bahkan dia juga pernah jadi guru sejumlah pahlawan," ungkapnya.

Ia juga menuturkan bahwa sosok Syaikhona Kholil memiliki kedekatan dengan Presiden pertama RI Soekarno.

"Syaikhona Kholil bahkan pernah mengusap kepala Bung Karno dan turut mendoakan langsung dengan meniup ubun-ubun kepala Bung Karno," ujarnya.

"Jadi saya kira banyak sekali karya-karya dan jasa beliau yang perlu mendapatkan apresiasi dari bangsa dan negara. Apa yang kita lakukan di sini bagian dari upaya itu," kata Nasaruddin.

Baca juga: Syaikhona Kholil Bangkalan Diusulkan Mendapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Penjelasan Khofifah...

Sebelumnya, Partai Nasdem dan Yayasan Syaikhona Kholil mengusulkan ulama asal Madura, Jawa Timur bernama Syaikhona Kholil ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Adapun keduanya diketahui mendatangi Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Jakarta Pusat pada Selasa (28/9/2021) untuk menindaklanjuti hal tersebut kepada Menko Polhukam Mahfud MD.

"Kami menyampaikan kepada beliau, Menkopolhukam Mahfud MD tentang perjalanan pengajuan gelar pahlawan ini," kata Ketua Bidang Ideologi, Organisasi, dan Kaderisasi DPP Partai Nasdem Sri Sajekti Sudjunadi dalam keterangannya, Selasa.

Sri yang akrab disapa Jeanette ini mengatakan, Partai Nasdem dan Yayasan juga sudah menyampaikan proses perjalanan pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Syaihona Kholil kepada Mahfud.

Dalam audiensi tersebut, kata dia, semua persyaratan untuk gelar pahlawan nasional sudah dipenuhi dan telah diajukan ke Kementerian Sosial (Kemensos).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com