Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Pemerintah Pusat Diminta Koordinasi dengan Daerah

Kompas.com - 28/09/2021, 13:25 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah diminta menyiapkan mitigasi sejak dini untuk mencegah munculnya gelombang ketiga penyebaran Covid-19 dan munculnya klaster baru di sekolah setelah pembelajaran tatap muka (PTM) digelar. 

Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai, pemerintah pusat harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar puskesmas dan rumah sakit siap melakukan penanganan.

“Harus siap sejak dini berkoordinasi dengan puskesmas dan rumah sakit, termasuk kemungkinan mendirikan rumah sakit darurat, karena ada potensi gelombang ketiga yang cukup tinggi,” kata Trubus pada Kompas.com, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Epidemiolog Ingatkan Potensi Gelombang Ketiga Covid-19 meski Tak Setinggi Puncak Kasus

Trubus juga meminta pemerintah pusat dapat mendistribusikan obat-obatan hingga oksigen secara merata ke daerah.

Sebab, jika terjadi lonjakan kasus di wilayah-wilayah tertentu, fasilitas kesehatan sudah siap memberikan pelayanan dengan optimal.

Ia juga mendorong agar pemerintah pusat dan daerah aktif melakukan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

“Selain anggaran penanganan Covid-19, pemerintah pusat juga harus menyiapkan obat-obatan dan oksigen ke daerah, serta memberikan pelatihan-pelatihan pada sumber daya manusia (SDM) Satgas Covid-19 masing-masing daerah,” kata dia.

Dalam pandangan Trubus, pencegahan munculnya klaster baru di sekolah yang mengadakan PTM dapat dilakukan dengan meminta Satgas Penanganan Covid-19 proaktif.

Baca juga: Epidemiolog: Puncak Gelombang Ketiga Covid-19 Mungkin Akhir Tahun 2021

Trubus menegaskan, Satgas Penanganan Covid-19 mesti menjalankan monitoring dan evaluasi setiap hari.

“Satgas Covid-19 itu harus melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah yang menjalankan PTM, harus melakukan monitoring, kalau perlu setiap hari,” ucap Trubus.

Diberitakan sebelumnya, epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko memprediksi, gelombang ketiga Covid-19 terjadi pada Desember 2021 hingga Januari 2022.

Hal itu disampaikan Tri dalam keterangan tertulisnya melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (24/9/2021).

Tri meminta pemerintah bersiap menghadapi gelombang ketiga Covid-19 karena akhir tahun nanti mobilitas masyarakat diperkirakan akan semakin tinggi.

Ia juga menegaskan potensi gelombang ketiga Covid-19 semakin besar jika vaksinasi tidak mencapai 50 persen pada Desember 2021 nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com