"Yang sulit diatasi jika salah satu anggota pimpinan terbongkar melakukan pelanggaran hukum. Ini akan menjadi urusan pribadi tetapi dampaknya pada citra pimpinan secara umum, partai politik asal, dan DPR secara umum," ujar dia.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio juga berpandangan bahwa persoalan integritas merupakan kriteria utama untuk menjadi wakil ketua DPR dari Golkar.
"Saat ini, image pimpinan DPR dari Golkar tidak bagus. Setelah Setya Novanto, sekarang Azis tersandung kasus korupsi. Makanya pertama, kriterianya adalah mempunyai integritas yang bagus," kata Hendri saat dihubungi, Minggu (26/9/2021).
Baca juga: Soal Pengganti Azis Syamsuddin, Golkar: Doakan Selesai Senin Sore, Paling Telat Selasa
Selain berintegritas, lanjut Hendri, calon pengganti Azis mesti merupakan kader senior di parlemen. Kemudian, orang tersebut memiliki komunikasi yang baik dengan kader Golkar lainnya.
Sementara, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai Lodewijk merupakan sosok yang potensial menggantikan Azis.
"Alasannya dua, pertama karena kapasitas personal. Kedua, posisinya sebagai orang nomor dua di Golkar yang cukup dekat dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto," kata dia.
Seperti diketahui, satu kursi wakil ketua DPR dari Golkar kosong setelah Azis mengundurkan diri lantaran dinyatakan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait penanganan perkara di Lampung Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.