Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Wakil Ketua DPR Pengganti Azis Syamsuddin

Kompas.com - 28/09/2021, 07:18 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Teka-teki mengenai kader Partai Golkar yang akan ditunjuk menggantikan Azis Syamsuddin sebagai wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai menemui titik terang.

Meski belum ada pernyataan resmi dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus disebut-sebut akan ditunjuk sebagai wakil ketua DPR.

Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM Partai Golkar Supriansa mengatakan, Lodewijk merupakan salah satu nama yang dipertimbangkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Pak Sekjen adalah bagian daripada yang menjadi perhatian Pak Ketua Umum. Karena memiliki banyak kelebihan," kata Supriansa di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/9/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo mengatakan, Lodewijk dipilih untuk mencegah munculnya faksi-faksi di Golkar pasca-mundurnya Azis dari pimpinan DPR.

Ia pun menyebutkan bahwa Lodewijk merupakan orang yang sangat dekat dengan Airlangga. Sebagai bukti, mantan komandan jenderal Kopassus itu menjabat sebagai sekjen Golkar selama dua periode.

"Sekjen itu kan tanda tangan bersama beliau (Airlangga). Sekjen itu kayak suami istri, sangat dekatlah," kata Firman.

Baca juga: Soal Pengganti Azis Syamsuddin, Pimpinan DPR Tunggu Golkar Kirim Surat

Kendati demikian, Airlangga belum memberi kepastian soal siapa sosok yang akan menggantikan Azis.

Ia hanya menyatakan bahwa nama pengganti Azis akan diumumkan pada Rabu (29/9/2021) sore di Kompleks Parlemen.

"Jadi tunggu hari Rabu pukul 16.00. Nanti yang menyampaikan Ketua Fraksi. Semua pas, kadernya bagus semua," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Senin malam.

Integritas jadi Prioritas

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus usai mengikuti Rapat Pleno Partai Golkar, Rabu (27/11/2019).KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus usai mengikuti Rapat Pleno Partai Golkar, Rabu (27/11/2019).
Sementara itu, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus berharap, Partai Golkar memprioritaskan faktor integritas dalam menentukan nama wakil ketua DPR.

Pasalnya, selama dua periode terakhir terdapat dua kader Golkar yang berhenti dari jabatan pimpinan DPR akibat tersandung masalah korupsi.

"Karena alasan itu, sudah semestinya Golkar harus lebih jeli menentukan figur pengganti Azis, khususnya terkait integritas yang bersangkutan," kata Lucius saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Sekjen Lodewijk F Paulus Dipertimbangkan Golkar Gantikan Azis Syamsuddin

Lucius berpendapat, faktor kapasitas semestinya tidak menjadi masalah besar karena ia meyakini kader-kader Golkar piawai menjadi politisi sekaligus manajer bagi sebuah lembaga seperti DPR.

Terlebih lagi, kerja wakil ketua DPR merupakan kerja kolektif-kolegial bersama pimpinan lainnya sehingga urusan kapasitas dapat diatasai.

"Yang sulit diatasi jika salah satu anggota pimpinan terbongkar melakukan pelanggaran hukum. Ini akan menjadi urusan pribadi tetapi dampaknya pada citra pimpinan secara umum, partai politik asal, dan DPR secara umum," ujar dia.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio juga berpandangan bahwa persoalan integritas merupakan kriteria utama untuk menjadi wakil ketua DPR dari Golkar.

"Saat ini, image pimpinan DPR dari Golkar tidak bagus. Setelah Setya Novanto, sekarang Azis tersandung kasus korupsi. Makanya pertama, kriterianya adalah mempunyai integritas yang bagus," kata Hendri saat dihubungi, Minggu (26/9/2021).

Baca juga: Soal Pengganti Azis Syamsuddin, Golkar: Doakan Selesai Senin Sore, Paling Telat Selasa

Selain berintegritas, lanjut Hendri, calon pengganti Azis mesti merupakan kader senior di parlemen. Kemudian, orang tersebut memiliki komunikasi yang baik dengan kader Golkar lainnya.

Sementara, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai Lodewijk merupakan sosok yang potensial menggantikan Azis.

"Alasannya dua, pertama karena kapasitas personal. Kedua, posisinya sebagai orang nomor dua di Golkar yang cukup dekat dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto," kata dia.

Seperti diketahui, satu kursi wakil ketua DPR dari Golkar kosong setelah Azis mengundurkan diri lantaran dinyatakan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait penanganan perkara di Lampung Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com