JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan, riset dan inovasi merupakan hal penting dalam kemajuan ekonomi negara, selain juga kewirausahaan.
"Riset dan inovasi memegang peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Selain itu, kemajuan tersebut turut ditopang oleh adanya jiwa kewirausahaan," ujar Ma'ruf saat memberikan kuliah umum secara virtual kepada mahasiswa baru Universitas Nahdatul Ulama Blitar, Sabtu (25/9/2021).
Ma'ruf menjelaskan, negara-negara maju memiliki jumlah wirausaha dengan perbandingan minimal 10 persen dibandingkan populasi penduduknya.
Namun, data dari Entrepreneurship Global Index 2018 menunjukkan jumlah wirausaha Indonesia baru sebesar 3,1 persen saja dari total populasi penduduk, atau setara dengan 8,06 juta jiwa.
"Ini masih kalah bersaing dengan negara-negara tetangga di Malaysia (6 persen), Thailand (5 persen), dan Singapura (7 persen)," lanjut Ma'ruf.
Baca juga: Wapres Ingatkan Revisi UU ASN Jangan Sampai Lemahkan Reformasi Birokrasi
“Kesimpulannya, masa depan dan kemajuan kita tidak boleh lagi bertumpu pada SDA [sumber daya alam], tapi pada SDM yang menguasai IPTEK dan RIN,” tegasnya.
Sehingga, Ma'ruf berpesan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk tekun mengembangkan diri, menguasai teknologi terkini, dan menumbuhkan jiwa wirausaha.
Selain itu, kebiasaan untuk terus aktif belajar, berinovasi, kreatif, dan tidak hanya mengejar sertifikasi/ijazah semata juga perlu terus dibudayakan.
Ma'ruf kemudian mencontohkan perusahaan berbasis pendidikan digital Ruangguru sebagai inovasi anak bangsa, yang dilahirkan oleh kalangan milenial kreatif dan ‘melek’ teknologi untuk mengatasi persoalan di masyarakat.
Inovasi ini pun diakui dunia internasional.
“Ruangguru meraih tidak saja peningkatan nilai atau valuasi perusahaannya, tapi juga berbagai penghargaan internasional seperti SOLVE Challenge dari MIT (Massachusetts Institute of Technology),” ungkap Ma'ruf.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Program Pendidikan Tinggi Adopsi Konteks Lokal
“Terakhir pada tahun 2021 Ruangguru berhasil masuk dalam kelompok 50 perusahaan paling inovatif di dunia, peringkat 25 untuk seluruh kategori dan peringkat 2 dalam kategori pendidikan oleh entitas pemeringkatan, Fast Company,” lanjutnya
Sebagai perbandingan berikutnya, Ma'ruf mencontohkan perusahaan Apple yang berhasil mencapai valuasi sebesar USD2 triliun pada Agustus 2020.
"Apple mengandalkan inovasinya, sedangkan perusahaan Saudi Aramco meraih angka tersebut pada akhir 2019 karena SDA berupa cadangan minyak bumi yang dikelolanya," ungkap Ma'ruf.
“Dengan harga minyak yang mengalami penurunan, nilai Aramco juga menurun drastis. Sementara, Apple justru bertumbuh pesat sekalipun dunia mengalami krisis parah sebagai dampak dari pandemi Covid-19,” jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.