JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa angka perkawinan anak meningkat selama pandemi Covid-19.
Ia mengaku prihatin.
"Dengan terus meningkatnya angka perkawinan anak terlebih pada masa pandemi ini, sungguh memprihatinkan kita semua, bahkan dampaknya dapat peluang terjadinya kemiskinan antargenerasi," kata Muhadjir dalam webinar "Pencegahan Perkawinan Anak", Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Profil Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, Tersangka Penyuap Eks Penyidik KPK Rp 3,1 Miliar
Muhadjir mengatakan, perkawinan tersebut akan membuat anak-anak sulit mengakses pendidikan dan mengembangkan diri.
Terlebih lagi, kata dia, kekerasan dalam rumah tangga banyak terjadi karena perkawinan anak.
"Sementara itu, anak-anak ketika berumah tangga juga terbebani tanggung jawab menjadi ibu rumah tangga, menjadi bapak ibu rumah tangga yang belum waktunya," ujarnya.
Muhadjir juga mengatakan, pola asuh terhadap anak merupakan hal yang sangat penting.
Kedewasaan dan kualitas pasangan, lanjutnya, akan sangat memengaruhi pengasuhan dan perawatan pada anak.
"Jika perawatan serta pengasuhan terhadap anak ini rendah, maka tentu saja akan melahirkan generasi-generasi yang juga tidak berkualitas," ucapnya.
Berdasarkan hal tersebut, Muhadjir mengajak anak-anak menjadi agen perubahan dalam upaya untuk mencegah perkawinan anak.
Ia mendorong anak-anak berani berpendapat, berkreasi, dan bertanggung jawab mencegah perkawinan anak.
"Dimulai dari diri sendiri diri, kemudian kepada teman-teman sebaya sampaikan juga kepada orangtua, kemudian sekolah, dan secara luas tentu saja pada masyarakat umum," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.