JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, target penurunan stunting 14 persen pada 2024 yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 akan dievaluasi.
"Di tahun ini, seluruh target dalam RPJMN 2020-2024 akan dievaluasi, termasuk target prevalensi stunting 14 persen tahun 2024," kata Ma'ruf dalam acara Rapat Kerja Nasional Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Kantor BKKBN, Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Baca juga: Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah
Ma'ruf meminta semua pihak melakukan evaluasi terhadap program penanganan stunting yang sudah dilaksanakan, baik terkait capaian, pembelajaran, maupun rekomendasi.
Menurut dia, evaluasi ini penting agar program yang sudah dilaksanakan dapat dilanjutkan dan diprioritaskan oleh pemerintahan selanjutnya.
Ma'ruf pun meminta faktor-faktor yang menyebabkan capaian penurunan stunting melambat dalam dua tahun terakhir diidenfitikasi dan dinavigasi.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini pernah mengungkapkan bahwa prevalensi stunting dari tahun 2022 ke 2023 hanya turun 0,1 persen menjadi 21,5 persen.
"Fokuskan strategi dan pendekatan pada pencegahan terjadinya stunting baru, tanpa mengurangi intervensi pada anak stunting. Arahkan berbagai intervensi kebijakan pada hal-hal yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk mempercepat penurunan stunting," kata dia.
Baca juga: Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyebutkan bahwa upaya menurunkan prevalensi stunting akan semakin sulit ketikanya angkanya sudah mengecil.
"Semakin rendah angkanya semakin berat mencapainya. Kalau angkanya itu masih 30 (persen) untuk menurunkan jadi 25-20 itu lebih cepat, tapi ketika angkanya sudah 15 bahkan 14 maka akan lebih berat lagi untuk turun," ujar Hasto.
Namun demikian, Hasto mengaku belum mengungkap target prevalensi stunting yang akan ditetapkan untuk lima tahun mendatang.
Ia mengatakan, BKKBN dulu memang merancang penurunan stunting pada 2024 mencapai 18 persen tetapi diminta Presiden Joko Widodo untuk menjadi 14 persen.
"Belum final ya, yang lama rancangan teknokratisnya itu 18 persen, tetapi karena arahan Presiden kemudian kan kita coba jadi 14 persen," kata Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.