Sebab, Adi berpandangan bahwa partai-partai itu tidak memiliki kekuatan politik untuk membicarakan agenda-agenda besar tersebut.
"Mereka (partai koalisi non parlemen) enggak punya suara di parlemen. Untuk apa mengajak mereka, seperti itu," kata dia.
Kendati demikian, Adi mengaku khawatir jika materi pertemuan itu justru demi kepentingan politik yang besar.
Ia mengingatkan pemerintah bahwa klaim yang dikemukakan ke publik adalah membahas soal penanganan pandemi.
Ia mewanti-wanti, jika klaim atas nama pandemi terus dimunculkan, bukan tidak mungkin citra demokrasi Indonesia semakin buruk.
"Ingat, citra demokrasi itu tidak hanya di Pemilu 2024. Tapi, kan sepanjang Indonesia ini masih ada. Maka, sepanjang itu pula akan diingat oleh sejarah. Hanya karena alasan pandemi, eksekutif dan legislatif minta tambahan masa jabatan secara tidak langsung dan tidak pernah meminta persetujuan publik," tutur Adi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.