Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Jubir Sebut 2 Cara Selamatkan KPK dari Keterpurukan

Kompas.com - 15/08/2021, 16:22 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, saat ini merupakan masa paling kelam bagi KPK dalam sejarah berdirinya lembaga antirasuah tersebut.

Ia mengatakan hanya ada dua cara untuk menyelamatkan KPK dalam kondisi yang sangat pelik dan kelam seperti sekarang.

"Pertama, batalkan UU KPK hasil revisi yang ada saat ini kembali ke yang lama. Kedua merombak total pimpinan KPK saat ini," kata Febri di acara diskusi bertajuk Kontroversi Firli Bahuri yang digelar Public Virtue Institute, Minggu (15/8/2021).

Baca juga: Febri Diansyah: KPK Kian Runtuh, tetapi Jangan Harap Ada Permintaan Maaf dari Pimpinan

Menurut Febri, kedua hal tersebut bisa dilakukan apabila ada keinginan untuk mencegah kehancuran KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri dan kawan-kawan.

"Itu kalau memang ingin memitigasi atau meminimalisir semakin hancurnya KPK di bawah kepemimpinan baru," ujar dia.

Sejak pimpinan baru menjabat pada Desember 2019, Febri mengatakan KPK era baru lebih banyak memunculkan kontroversi dibanding prestasi.

Salah satu yang berperan dalam menurunya kredibilitas KPK adalah adanya kebijakan tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk para pegawai KPK dan penyingkiran pegawai KPK.

"Itu berkontribusi semakin merusak kredibilitas pegawai KPK. Kebijakan pimpinan misalnya, pelemahan KPK merupakan hasil dari rendahnya komitmen politik para pengambil kebijakan di berbagai instansi eksekutif dan legislatif," kata dia.

Baca juga: 518 Pegawai Desak Pimpinan KPK Segera Angkat 75 Pegawai yang Tak Lolos TWK

Febri mengatakan, problem kepemimpinan KPK era baru ditambah pula dengan tidak bisa diharapkannya Dewan Pengawas KPK menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Apabila dilihat dari pengetahuan dan efektivitas negara lembaga korupsi, pada 2018-2020 efektivitas KPK menurun dari 84 persen menjadi 64 persen.

Turunnya pun tidak landai, tetapi sangat curam. Menurut dia, pada 2021 angkanya akan lebih menurun.

"Dari semua delegitimasi, degradasi kepercayaan dan kredibiltas KPK era baru, kita tidak pernah mendengar adanya kesadaran dari pimpinan KPK," ujar dia.

"Jadi jangan berharap ada permintaan maaf, kesadaran saja tidak terlihat sampai saat ini apalagi rasa malu ketika KPK semakin runtuh pelan-pelan di era kepemimpinan sekarang," ucap Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com