Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Jangan Sakit Karena Kita (Bukan) Anggota DPR

Kompas.com - 29/07/2021, 17:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman teman dekat
Apalagi sanak famili

Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam

Di kantong safarimu kami titipkan
Masa depan kami dan negeri ini
Dari Sabang sampai Merauke

Saudara dipilih bukan dilotre
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam, juara he'eh, juara ha ha ha.....

PENGGALAN lirik lagu Surat Buat Wakil Rakyat karya Iwan Fals ini sepertinya akan terus menjadi lagu abadi sepanjang zaman.

Tidak untuk bermaksud untuk melecehkan anggota Dewan yang terhomat, pesan yang disampaikan lagu ini terasa kontekstual dengan setiap “kegaduhan” yang disuarakan dari Senayan – tempat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berkantor di Jakarta.

Presiden RI keempat Abdurahman Wahid malah lebih nyeleneh menilai DPR sebagai kumpulan anak-anak play group setelah sebelumnya menyebut sebagai anak-anak TK (Taman Kanak-Kanak). Andai Gus Dur masih hidup, bisa jadi akan melontarkan lagi guyonan terbarunya untuk DPR.

Terbaru, anggota DPR yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19 ringan atau tanpa gejala akan diinapkan di dua hotel bintang 3 di Jakarta selama 7 hari dengan mendapatkan fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari layanan kesehatan hingga kebutuhan sehari-hari dengan biaya ditanggung negara tentunya.

Konkretnya, setiap yang isolasi mandiri di hotel akan dsediakan makan 3 kali sehari, fasilitas laundry, kunjungan rutin dokter, vitamin 3 kali, periksa swab antigen setiap hari serta tes PCR di hari terakhir isolasi.

Tdak hanya anggota DPR, para tenaga ahli dan PNS di lingkungan DPR juga akan mendapakan service yang sama.

Alasan pihak Sekretariat DPR untuk menginapkan anggota DPR di hotel adalah adanya keluhan dan kekhawatiran dari tetangga di perumahan jabatan DPR jika ada penghuni lain yang terkena Covid (Kompas.com, 27/07/2021).

Baca juga: Alasan DPR Sediakan Isolasi Mandiri di Hotel: Isolasi Mandiri di Rumah Jabatan Diprotes Tetangga

Keputusan Sekretariat DPR ini sepertinya sambung-menyambung dengan tuntutan aspirasi anggota DPR lainnya seperti meminta rumah sakit khusus untuk merawat anggota DPR yang terkena Covid serta ruang ICU khusus pula.

Entah pula nanti di kemudian hari, apa ada aspirasi lain dari anggota Dewan yang terhormat soal layanan yang terkait Covid.

Jika semua keistimewaan di atas terus diumbar dan dipertontonkan kepada publik di saat banyak warga masih kesulitan mencari ruang perawatan di rumah sakit, kesulitan mencari tabung oksigen, kepayahan mendapat penanganan penguburan jenazah, kelangkaan obat-obatan serta vitamin, serta sulitnya mencari rezeki karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), entah seperti apa perasaan rakyat menilainya.

Masih pantaskah mereka menyandang nama “wakil rakyat” di saat rakyat yang diwakilinya tengah berkalang nyawa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Nasional
Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Nasional
KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Nasional
900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com