Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Luhut Soal Penanganan Pandemi, Anggota DPR: Pernyataan Beda-beda Bikin Sesat Rakyat

Kompas.com - 16/07/2021, 18:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Kemudian, melihat kondisi di lapangan, Didi mengungkapkan bahwa masyarakat tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dalam situasi darurat.

"Akibatnya, kematian banyak terjadi pada saat isolasi mandiri," imbuh dia.

Tak sampai di situ, Didi melanjutkan bahwa kematian di rumah sakit juga meningkat akibat pasien datang ke rumah sakit dengan kondisi kritis dan butuh penanganan segera.

Namun, penanganan itu tidak bisa dilakukan secara maksimal karena jumlah ruang ICU tidak mencukupi, kekurangan pasokan oksigen, dan tenaga kesehatan yang terbatas.

"Fakta lainnya, masyarakat kesulitan membeli obat-obatan khusus Covid-19 dan kalaupun ada, jumlahnya terbatas dan harganya sangat mahal. Belum lagi tabung oksigen yang langka sehingga harga jadi meroket sangat tinggi," terang Didi.

Baca juga: Luhut Sebut Varian Delta Tidak Mudah Dikendalikan

Atas hal tersebut, Didi sangat menyayangkan pemerintah tidak mampu mengendalikan situasi lapangan dengan baik.

Dari fakta-fakta yang ada, lanjut dia, menunjukkan bahwa kondisi Covid-19 di Indonesia memang tidak terkendali.

Oleh karena itu, Didi meminta pemerintah jujur dalam membuat pernyataan di masyarakat terkait kondisi pandemi.

"Pemerintah harus jujur, jangan memberi kesan kepada rakyat seolah-olah Indonesia baik-baik saja. Jika pemerintah tidak transparan, maka akan bisa fatal, sehingga rakyat menganggap ini hal biasa bukan hal gawat. Akibatnya penyebaran dan kematian terus makin meningkat," tegasnya.

Didi menambahkan, pemerintah dalam mengambil langkah harus jelas, terukur dan berdampak.

Pemerintah juga dimintanya untuk menghentikan mempermainkan psikologis rakyat dengan membuat framing melalui pernyataan yang menyebut bahwa kasus Covid-19 bisa dikendalikan.

"Padahal, kita bisa lihat sudah ada negara-negara yang mulai menarik warga negaranya dari Indonesia. Khawatir, keselamatan jiwanya. Apakah fakta-fakta ini tidak cukup untuk mengatakan keadaan sudah genting?," tanya Didi.

Baca juga: Luhut Diminta Jujur soal Kondisi Pandemi di Indonesia, Tidak Asal Presiden Senang

Oleh karena itu, Didi menilai alangkah lebih baik apabila pemerintah meningkatkan langkah-langkah penanganan secara strategis dan bukan sekadar seremonial.

Menurutnya, pemerintah bisa melakukan penanganan secara strategis itu mulai dari penyiapan fasilitas kesehatan, optimalisasi tenaga kesehatan serta percepatan vaksinasi.

Sebelumnya, Luhut membuat pernyataan yang berbeda-beda terkait situasi penanganan pandemi saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com