Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Varian Delta Tidak Mudah Dikendalikan

Kompas.com - 15/07/2021, 16:50 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa virus corona varian Delta sulit dikendalikan.

Hal itu disampaikan Luhut dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube resmi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Kamis (15/7/2021).

"Saya mohon agar kita semua paham, varian Delta ini varian yang tidak mudah dikendalikan," ujar Luhut.

Baca juga: Luhut: Hampir Semua Varian Delta Tersebar di Pulau Jawa

Varian Delta, kata Luhut, tidak hanya menyebabkan lonjakan kasus Corona di Indonesia. Ia menyebut negara-negara seperti Inggris, Belanda, Amerika Serikat, dan Thailand, juga mengalami hal yang sama.

"Jangan kita lihat tidak hanya Indonesia saja yang kena, itu Inggris kena, Belanda kena, perdana menteri Belanda minta maaf karena dia menyetujuinya lepas masker pada beberapa waktu yang lalu, dan sekarang naik eksponensial. Malaysia juga, Rusia, Indonesia Thailand dan seterusnya. Amerika sendiri sekarang juga terjadi kenaikan luar biasa," kata dia.

Berdasarkan data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI pada 11 Juli 2021 menunjukkan ada sebanyak 615 kasus varian Delta di Indonesia. Jumlah tersebut tersebar di 13 provinsi.

Baca juga: Daftar 17 Provinsi dengan Sebaran Varian Corona Alpha, Beta, dan Delta

Varian Delta paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dengan jumlah 264 kasus, disusul Jawa Barat 183 kasus, Jawa Tengah 92 kasus, Jawa timur dan Nusa Tenggara Barat sama-sama 13 kasus.

Kemudian Sulawesi Selatan 11 kasus, Banten 7 kasus, Kalimantan Timur 4 kasus, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Kalimantan Tengah sama-sama 3 kasus, Sumatera Utara 2 kasus, dan Gorontalo 2 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com