3. Klaim keberhasilan
Pada hari-hari pertama PPKM Darurat diterapkan, Luhut mengungkap keramaian masih terjadi di banyak tempat. Jalan-jalan di Jabodetabek ramai oleh penduduk yang bermobilisasi, KRL pun masih dipadati penumpang.
"Saya sendiri tadi juga sempat keliling sebentar, memang saya lihat macetnya luar biasa," kata Luhut yang juga Koordiantor PPKM Darurat dalam konferensi pers daring, Senin (5/7/2021).
Hal itu membuat Luhut gusar. Ia curiga masih banyak perusahaan yang tak menjalankan aturan pembatasan sesuai ketentuan PPKM Daurat.
Namun, setelah kebijakan tersebut berjalan sekira tujuh hari, Luhut mengklaim mobilitas masyarakat di Jawa-Bali mengalami penurunan hingga 15 persen.
Baca juga: Luhut: 7 Hari PPKM Darurat, Mobilitas Masyarakat Jawa-Bali Turun hingga 15 Persen
Klaim itu berdasar pada indikator mobilitas dan kegiatan aktivitas masyarakat menggunakan Google Traffic, Facebook Mobility, serta indeks cahaya malam.
Luhut pun memprediksi kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia bisa membaik dalam empat hingga lima hari mendatang. Namun, hal itu hanya bisa dicapai jika semua poin PPKM Darurat dan upaya-upaya lainnya dapat berjalan maksimal.
Luhut juga mengklaim bahwa kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini bisa dikendalikan. Ia menampik berbagai anggapan yang menyebutkan kondisi pandemi di Tanah Air tidak terkendali.
Baca juga: Luhut: Yang Bilang Covid-19 Tak Terkendali, Saya Tunjukkan ke Mukanya Kita Terkendali
Meski demikian, Luhut mengakui selama menangani pandemi pemerintah menghadapi berbagai kendala. Namun, pemerintah berusaha memperbaiki kendala-kendala tersebut.
"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya. Nanti saya tunjukkan ke mukanya bahwa kita terkendali," kata Luhut.