JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhaimin Iskandar meminta Kementerian Kesehatan menambah kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 yang nyaris penuh.
Muhaimin mengusulkan agar Kementerian Kesehatan mempertimbangkan mengonversi tempat tidur non-Covid menjadi Covid-19 menyusul tingginya angka keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR).
"Apabila RS tersebut masuk zona merah atau BOR di atas 80 persen maka pihak RS perlu mengonversi minimal 40 persen tempat tidur rawat inap untuk pasien Covid-19, serta mengonversi minimal 25 persen ICU dari ruang rawat inap," kata Muhaimin dalam siaran pers, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: Stok Oksigen di Rumah Sakit Menipis, Ini Penyebabnya...
Selain mengonversi tempat tidur, Muhaimin berpendapat, Kementerian Kesehatan juga mesti memperbanyak rumah sakit lapangan atau rumah sakit darurat dari bangunan miliki pemerintah yang tidak digunakan.
Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa itu juga mengingatkan agar Kemenkes memperhatikan kebutuhan tenaga kesehatan dan kebutuhan rumah sakit lainnya di tengah melonjaknya kasus Covid-19.
"Kami minta Kemenkes memperhatikan perlunya keseimbangan antara kebutuhan tenaga kesehatan, logistik, dan biaya operasional dengan kebutuhan riil yang saat ini meningkat tajam," ujar Muhaimin.
Ia juga mendorong agar proses klaim pembayaran rumah sakit dipermudah karena proses penagihan klaim selama ini dianggap cukup sulit karena tidak semua rumah sakit memiliki teknologi informasi yang baik.
Akibatnya, proses klaim menjadi lama dan mempersulit pasien dalam menyelesaikan proses administrasi.
Sebelumnya, pemerintah mencatat rekor penambahan kasus harian Covid-19 yang mencapai 29.745 orang pada Senin (5/7/2021).
Baca juga: Bangsal RSUD Sogaten Diubah Jadi Ruang Isolasi, Wawali Madiun: Rumah Sakit Sudah Penuh...
Penambahan kasus harian Covid-19 yang kian mengkhawatirkan ini paling banyak tercatat di DKI Jakarta.
Kasus baru di ibu kota mencapai 10.903 orang hingga Senin siang. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, 90 persen penularan Covid-19 di DKI Jakarta disebabkan oleh virus corona varian delta.
"Jadi data yang kami dapat 90 persen (penularan) di Jakarta itu sudah varian delta. Jadi varian delta 90 persen di kota (Jakarta)," dalam konferensi pers secara daring pada Senin (5/7/2021) malam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.