Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Indonesia Bukan Hanya Jokowi dan Prabowo Semata

Kompas.com - 19/06/2021, 21:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Kita doakan dan kita dukung beliau agar dapat menuntaskan tanggung jawabnya dengan baik sampai dengan 2024," ucapnya.

Di sisi lain, Partai Demokrat juga menyadari bahwa Presiden Jokowi telah berulang kali menolak adanya rencana tiga periode masa jabatan presiden.

"Tentunya penolakan beliau ini bukan basa-basi apalagi lip service belaka. Janganlah beliau kemudian dijebak, dipancing-pancing, untuk mengamputasi demokrasi kita dan menghancurkan cita-cita reformasi," tutur Herzaky.

Baca juga: Peluang Koalisi PDI-P-Gerindra pada 2024 Makin Kuat, Opsi Jokowi-Prabowo atau Prabowo-Puan?

Lebih lanjut, Partai Demokrat menyampaikan pesan kepada pengusung wacana tiga periode itu bahwa Presiden Jokowi tentu ingin dikenang sebagai pemimpin demokratis.

Herzaky pun mengambil contoh yaitu Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menurutnya merupakan pemimpin demokratis begitu selesai masa jabatannya.

Ia mengingatkan semua pihak terkait wacana tiga periode yang akan membawa Indonesia kembali ke masa kelam seperti masa Orde Baru.

"Janganlah buat Indonesia mundur puluhan tahun dengan memaksakan rencana presiden tiga periode," tutur dia.

Oleh karena itu, Herzaky menyarankan agar lebih baik relawan Jok-Pro 2024 membentuk relawan melawan Covid-19.

Menurutnya, pembentukan relawan tersebut lebih baik guna membantu rakyat yang sedang susah menghadapi pandemi.

"Stoplah bermanuver politik, fokus bantu rakyat saja. Mari kita bantu Bapak Presiden Joko Widodo menangani pandemi covid-19 dan krisis ekonomi saat ini," kata dia.

"Jangan malah menghina rakyat Indonesia dengan wacana Jokowi tiga periode apalagi dengan lelucon tidak lucu Jokowi-Prabowo," sambungnya.

Sebelumnya, sebuah komunitas relawan bernama Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024 menginginkan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto berpasangan dalam Pilpres 2024.

Sekretaris Jenderal Jok-Pro 2024 Timothy Ivan Triyono mengatakan, komunitas ini terbentuk untuk mencegah polarisasi ekstrem di Indonesia pasca-pilpres sebelumnya.

Menurut Ivan, untuk mencegah hal tersebut terjadi kembali di Pilpres selanjutnya, maka komunitas menginginkan Jokowi Prabowo maju berpasangan dalam Pilpres 2024.

"Dan memang sepertinya Jok-Pro itu sangat efisien untuk mencegah polarisasi ekstrim di Indonesia. Alasan utamanya adalah kami lelah dengan adanya Cebong dan Kampret. Kami lelah dengan adanya pembelahan di masyarakat," kata Ivan kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com