"Saya melihat dari grafis dan kurva yang ada, mobilitas masyarakat di hari Lebaran kemarin di tempat-tempat wisata ini naik tinggi sekali, 38 persen sampai 100,8 persen. Hati-hati dua minggu ke depan ini, semuanya harus hati-hati," katanya.
Baca juga: Jokowi: Mobilitas Warga di Tempat Wisata Tinggi Sekali Selama Lebaran
Jokowi mengingatkan para gubernur, bupati, dan wali kota menerapkan aturan tegas terkait operasionalisasi tempat wisata.
Lokasi yang berada di daerah zona merah dan oranye Covid-19 wajib ditutup sementara untuk menghindari penularan virus corona.
Tempat wisata yang berada di zona kuning dan hijau dapat dibuka, namun dengan pengawasan ketat dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
"Sehingga protokol kesehatan secara ketat tetap harus dilaksanakan. Tidak boleh lepas manajemen, lepas tata kelola kita," ujar Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan kepala daerah berhati-hati dalam mengendalikan tingkat keterisian hotel. Sebab, sejumlah wilayah mencatatkan lonjakan selama libur Lebaran.
Di Kepulauan Riau misalnya, tingkat keterisian hotel melompat dari 10 menjadi 80. Di DKI Jakarta, keterisian hotel melonjak dari angka 36 menjadi 53.
Baca juga: Okupansi Hotel di 4 Provinsi Naik 43 hingga 80 Persen, Jokowi Singgung Gas dan Rem
Kemudian, keterisian hotel di Banten naik dari 26 ke 43, dan di Lampung meningkat dari angka 30 ke 45.
Terkait hal ini, Jokowi meminta para gubernur, bupati, dan wali kota menjalankan "gas dan rem" antara pengendalian protokol kesehatan dan pemulihan ekonomi.
"Kalau dua-duanya bisa dikelola dengan baik, dikendalikan dengan manajemen yang ketat, ya ini baik-baik saja mengenai keterisian kamar-kamar hotel. Tetapi kalau tidak bisa mengendalikan, hati-hati," kata dia.
Peringatan pandemi gelombang kedua
Jokowi pun berharap fenomena mudik dan lonjakan mobilitas warga tak meningkatkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.
Namun demikian, ia meminta jajarannya waspada menghadapi kemungkinan tersebut.
"Pasca Lebaran hati-hati, betul-betul kita harus waspada karena berpotensi, ada potensi jumlah kasus baru Covid," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Minta Pemda Tekan Keterisian RS Rujukan Covid-19 hingga di Bawah 50 Persen
Jokowi juga mewanti-wanti seluruh pihak untuk bersiap menghadapi potensi pandemi Covid-19 gelombang kedua. Pasalnya, Covid-19 di sejumlah negara tetangga telah mengalami peningkatan.