Karena alasan itu, Universitas Trisakti kemudian menjadi titik kumpul para mahasiswa dari berbagai kampus.
Hari itu, berdasarkan cataan Kompas, aksi dimulai di dalam kampus pada pukul 11.00 WIB dengan salah satu agendanya mendengarkan orasi Jenderal Besar AH Nasution.
Meski Nasution tak jadi datang, aksi tetap dilanjutkan dengan mendengarkan orasi dari para guru besar, dosen dan mahasiswa.
Dua jam berselang, pukul 13.00 WIB, para mahasiswa keluar kampus menuju jalan S Parman. Mereka berniat melakukan long march ke gedung DPR/MPR di Senayan.
Barisan depan long march diisi oleh para mahasiswa yang membagikan mawar pada aparat kepolisian yang mengadang ribuan peserta demonstrasi.
Baca juga: Orangtua Korban Tragedi Trisakti Tetap Pilih Jokowi Meski Kasusnya Belum Selesai
Negosiasi kemudian terjadi antara perwakilan pimpinan mahasiswa dan alumni yakni Dekan Fakultas Hukum Universitas Trisakti Adi Andojo dengan Komandan Kodim Jakarta Barat Letkol (Inf) A Amril.
Kesepakatannya, demonstrasi hanya bisa berjalan sampai depan Kantor Wali Kota Jakarta Barat, yakni 300 meter dari pintu utama Universitas Trisakti.
Maka mahasiswa kemudian melanjutkan aksi dengan menggelar mimbar bebas menuntut agenda reformasi dan Sidang Istimewa MPR.
Aksi berjalan sampai pukul 17.00 WIB tanpa ketegangan berarti. Beberapa peserta aksi juga sudah mulai kembali masuk ke lokasi kampus.
Namun, saat sekitar 70 persen mahasiswa peserta aksi sudah kembali ke dalam kampus, suara letusan senjata api terdengar dari arah aparat keamanan.
Baca juga: Aktivis Minta Korban Tragedi Trisakti, Semanggi I dan II Jadi Pahlawan Nasional
Sontak para mahasiswa berhamburan dan berusaha untuk menyelamatkan diri. Ada yang memasuki kampus, ada juga yang melompati pagar tol untuk menyelamatkan diri.
Aparat keamanan lalu bergerak dan memukuli peserta demonstrasi.
Mahasiswa tak tinggal diam melihat aksi tersebut dan mulai melakukan perlawanan dengan melemparkan benda apa saja dari dalam kampus kepada aparat.
Hujan tembakan dan peluru tajam
Berdasarkan berbagai dokumentasi televisi, diketahui penembakan tidak hanya dilakukan dari aparat keamanan yang berjaga di sekitar kampus Trisakti.