Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Minta Korban Tragedi Trisakti, Semanggi I dan II Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 12/05/2019, 18:07 WIB
Devina Halim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para aktivis dalam Rembug Nasional Aktivis 1998 meminta Presiden Joko Widodo menyematkan predikat pahlawan nasional terhadap korban Tragedi Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II.

Hal itu diungkapkan anggota Rembug Nasional Aktivis 1998, Wahab Talaohu, usai berziarah ke makam empat mahasiswa yang menjadi korban Tragedi Trisakti, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (12/5/2019).

Ziarah tersebut bertepatan dengan peringatan 21 tahun Tragedi Trisakti yang terjadi pada 12 Mei 1998.

"Keputusan hasil RNA 98 yang dibacakan di hadapan Presiden Joko Widodo secara garis besar adalah menetapkan pahlawan reformasi dalam Peristiwa Tragedi Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi sebagai pahlawan nasional," kata Wahab.

Baca juga: 21 Tahun Tragedi Trisakti, Amnesty Internasional Desak Penyelesaian Kasus

Aktivis yang menamakan diri Rembug Nasional Aktivis 1998 berziarah ke makam empat mahasiswa yang menjadi korban Tragedi Trisakti, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (12/5/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Aktivis yang menamakan diri Rembug Nasional Aktivis 1998 berziarah ke makam empat mahasiswa yang menjadi korban Tragedi Trisakti, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (12/5/2019).

Kemudian, mereka juga berharap adanya penetapan Hari Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam poin ketiga, mereka menyatakan dukungannya kepada calon presiden nomor urut 01 sekaligus petahana, Joko Widodo.

Baca juga: Kelompok Aktivis 1998 Berziarah Ke Makam Korban Tragedi Trisakti

Dukungan tersebut, kata Wahab, merupakan cara mereka menjaga cita-cita reformasi dan mencegah tragedi tersebut kembali terulang.

"Mendukung Bapak Joko Widodo untuk menjadi Presiden RI periode 2019-2024. Butir ketiga tersebut, merupakan kesepakatan bahwa aktivis 98 memasuki politik kekuasaan," ujar Wahab.

"Kebulatan tekad para aktivis 98 untuk memasuki kekuasaan tersebut bertujuan menjaga berjalannya cita-cita Reformasi 98. Hal ini penting dilakukan karena pembungkaman demokrasi oleh Orde Baru di bawah kekuasaan Soeharto sungguh sangat kejam," sambung dia.

Pada 12 Mei 1998, empat mahasiswa tewas dalam penembakan terhadap peserta demonstrasi menentang pemerintahan Soeharto, di kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat.

Empat mahasiswa tersebut, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie.

Sementara itu, dokumentasi Kontras menulis, korban luka mencapai 681 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tragedi Trisakti menjadi simbol dan penanda perlawanan mahasiswa terhadap pemerintahan Orde Baru.

Setelah tragedi itu, perlawanan mahasiswa dalam menuntut reformasi semakin besar, hingga akhirnya memaksa Soeharto untuk mundur pada 21 Mei 1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com