Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Soekarno-Hatta "Diculik" ke Rengasdengklok, Sahur Mencekam Jelang Proklamasi

Kompas.com - 21/04/2021, 10:15 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, tangggal 9 Ramadhan 1364 Hijriah, merupakan momen bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Pasalnya bila dilihat di penanggalan masehi, tanggal itu sama dengan hari kemerdekaan Indonesia yakni 17 Agustus 1945.

Dengan demikian, seluruh peritiwa yang mengiringi detik-detik proklamasi memang terjadi di bulan suci Ramadhan, termasuk pula peristiwa Rengasdengklok.

Saat itu, Soekarno dan Hatta "diculik" pada pemuda ke Rengasdengklok, sebuah wilayah di Karawang, Jawa Barat, untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Cerita Hatta tentang Sahur di Hari ke-9 Puasa, Tepat di Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa Rengasdengklok diawali dengan debat panas antara golongan muda dan tua di rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 pada 15 Agustus.

Para pemuda yang telah mengetahui bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu mendesak agar Bung Karno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesa hari itu juga untuk menghindari kesan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hadiah pemberian Jepang.

Mereka menginginkan proklamasi kemerdekaan dilakukan langsung oleh Bung Karno tanpa membawa embel-embel Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang merupakan bentukan Jepang.

Namun, Soekarno bersikeras menolak desakan para pemuda karena hendak memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan menghindari pertumpahan darah.

Baca juga: Penyusunan Teks Proklamasi yang Dibarengi Sahur Bersama...

Sebab, meskipun Jepang telah menyerah kepada sekutu, tentara mereka di Indonesia diinstruksikan untuk menjaga status quo hingga sekutu mendarat di Jakarta.

Bung Karno khawatir memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secara tiba-tiba akan memancing rekasi tentara Jepang di Jakarta dan justru menggagalkan seluruh rencana yang telah disusun untuk mengumumkan kemerdekaan Indonesia.

Karenanya, Bung Karno dan Bung Hatta ingin melakukan rapat bersama anggota PPKI terlebih dahulu untuk membahas situasi keamanan terkini sebelum menyusun rencana memproklamasikan kemerdekaan.

Adapun peristiwa penculikan itu berlangsung saat Bung Karno dan Bung Hatta tengah menikmati santapan sahur, yakni sekitar pukul 03.00 dino hari pada 16 Agustus.

Baca juga: Ironi Sutan Sjahrir, Pendiri Bangsa yang Wafat dalam Status Tahanan Politik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com