JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kader Partai Demokrat yang juga menghadiri kongres luar biasa (KLB) kontra kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Rahman Dontili mengatakan, semua orang bisa mengikuti kongres tersebut tanpa registrasi.
Ia mengaku tidak banyak mengenal orang-orang yang datang pada KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) lalu.
"Yang saya lihat memang pelaksanaan kongres tersebut rancu dan cacat prosedural. Ketika acara dimulai, kita peserta dan bukan peserta itu sama, kita semua masuk tanpa diregistrasi," ucap Rahman dalam konferensi pers virtual Partai Demokrat, yang disiarkan di YouTube Agus Yudhoyono, Jumat (9/3/2021).
Baca juga: Demokrat Sebut Sejumlah Peserta KLB Deli Serdang Sudah Bergabung Partai Lain
Setelah ruangan kongres penuh, menurut Rahman, KLB yang dipimpin Jhoni Allen itu langsung dimulai.
Ia menegaskan, KLB dimulai tanpa ada proses pendataan tentang para kader yang memiliki hak suara.
"Jadi tidak ada registrasi anggota yang memiliki hak suara yang sah, acara langsung dimulai," ujar dia.
Rahman mengaku tertarik datang karena panita penyelenggara mengatakan sudah ada 400 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat yang turut hadir dalam KLB itu.
Namun, saat mengikuti KLB, hanya beberapa orang saja yang ia kenal dalam pertemuan tersebut.
"Yang saya kenal hanya beberapa orang ketua DPC, karena saya jadi kader Partai Demokrat sudah 11 tahun, setiap acara partai kami ketua DPC itu saling datang," ujar Rahman yang juga mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bolaang Mangondow Utara itu.
Baca juga: Polemik Demokrat, BW Nilai jika Kubu KLB Diakomodasi Terjadi Brutalitas Demokratik
Adapun dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron menyebut sejumlah kader Demokrat yang hadir di KLB Deli Serdang sudah menjadi kader lain.
Herman mencontohkan salah satu kader partai lain yang hadir dalam KLB tersebut adalah Edie Saputra yang mewajiki provinsi Aceh.
"Di Facebook-nya, saudara Edie Saputra mengeluarkan pernyataan bahwa yang bersangkutan hadir di acara KLB, tentu KLB abal-abal itu, mewakili Provinsi Aceh atas undangan panitia," ucap Herman.
"Tetapi yang bersangkutan juga menyatakan tidak benar kalau yang bersangkutan akan memimpin Partai Demokeat Bireun karana yang bersangkutan ternyata susah menjadi kader partai lain," kata dia.
Baca juga: Kubu Kontra-AHY Belum Daftarkan Kepengurusan Hasil KLB ke Kemenkumham
KLB kubu kontra Ketum Partai Demokrat AHY itu menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2024.
Pihak Demokrat menyatakan bahwa KLB itu digelar tanpa memenuhi syarat penyelenggaraan KLB yang tercantum pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.