Selain itu, Henri juga membantah telah menulis twit yang ad hominem, atau menyerang karakter, di luar substansi perdebatan yang ada.
Dia mengaku hanya menulis fakta, termasuk tentang pendidikan Susi, yang tidak menghalanginya menempati posisi di pemerintahan.
"Kalimat itu justru berarti positif, yaitu ada orang yang tidak tamat sekolah pun masih bisa mendapat jabatan melambung atau jabatan yang tinggi. Karena dipandang memiliki prestasi, ada kelebihan yang lain, bisa diinterpretasi seperti itu. Ini berarti positif dong, bukan ad hominem," tuturnya.
Soal twit terkait Susi Pudjiastuti melakukan manuver politik, Henri mengakui bahwa itu merupakan opininya semata. Ini termasuk mengaitkan dengan kondisi perusahaan Susi Air yang saat ini sedang diuji pandemi.
"Dalam opini saya, saat keadaan tidak lagi menjabat dan perusahaan sulit, bukankah logis jika lalu berpolitik untuk masa depan? Apa saya tidak boleh melihat dan menilai dengan opini seperti itu?" ucap Henri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.