Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kans Gibran pada Pilkada Solo, Akankah Mudah Putra Presiden Lawan Orang Biasa?

Kompas.com - 30/10/2020, 06:33 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Berdasarkan LHKPN, harta kekayaan Bagyo yakni Rp 1.987.550.354. Sementara pasangannya FX Supardjo mempunyai total harta kekayaan Rp 1.090.475.781. Jika digabungkan, harta kekayaan pasangan ini hanya Rp 2,9 miliar.

Jurkam mentereng vs komunitas

Masa kampanye Pilkada Serentak 2020 dimulai sejak 26 September lalu dan berlangsung selama 71 hari.

Dalam kampanyenya, pasangan Gibran-Teguh didukung para juru kampanye yang mentereng.

Ketua Umum PDI-P yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bahkan sampai turun langsung menjadi juru kampanye.

Begitu juga putri Megawati yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR, Puan Maharani.

Bahkan rival ayah Gibran pada Pilpres 2019, Sandiaga Salahuddin Uno, juga turut mendukung dan menjadi juru kampanye bagi Gibran-Teguh.

Baca juga: Gibran dan Menantu Wapres Jadi Ketua-Wakil Ketua MP Karang Taruna

Gibran-Teguh lebih memanfaatkan kampanye virtual sehingga efektif karena tidak menimbulkan kerumunan massa.

Sementara itu, Bagyo-Supardjo tidak gentar dengan strategi paslon lawan.

Bajo yang mengusung konsep "koalisi rakyat" tidak menghadirkan jurkam tokoh nasional, tetapi menggunakan "Tikus Pithi" sebagai jurkam.

Adapun strategi kampanye yang dilakukan adalah dengan cara door to door atau mendatangi warga dari rumah ke rumah.

Baca juga: Sandiaga Uno Jadi Jurkam di Pilkada Solo 2020, Gibran: Saya Senang Sekali

"Kita lebih mengedepankan door to door. Kalau mengarah ke jurkam, tetap kita menggunakan Tikus Pithi. Kita satu konsep, satu komando kita lebih mendekatkan dengan masyarakat," kata Ketua II Tim Pemenangan Bajo, Sutrisno, kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Senin (5/10/2020).

Sutrisno menilai warga Solo sudah cerdas dalam menentukan calon pemimpin yang akan mereka pilih pada penyelenggaraan Pilkada 2020.

"Karena sudah 75 tahun, politik ya ngapunten (mohon maaf) hanya janji-janji. Katanya untuk rakyat, ternyata sama saja," terang dia.

Bajo membuat program kerja selama satu hari dengan konsep pangan, sandang, dan papan. Program kerja ini diharapkan nantinya tidak ada lagi warga Solo yang hidupnya susah.

"Program satu hari dengan planning pangan, sandang, papan sudah terkonsep. Kita tinggal mencari data sensus warga Solo. Door to door ini sebagai cara untuk mengetahui apakah ada warga yang masih menganggur," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com